SOLOPOS.COM - Rombongan siswa dari SMAN 3 Purwokerto mengunjungi Museum Radya Pustaka, Sabtu (16/4/2016). Kunjungan tersebut terkait pendalaman mata pelajaran sejarah di kalangan siswa. (Chrisna Chanis Cara/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO -- Asosiasi Museum Indonesia (AMI) menyalurkan anggaran untuk revitalisasi Museum Radya Pustaka Solo pada tahun ini.

Paparan revitalisasi sudah disampaikan kepada Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, pada pekan lalu. Penataan tak hanya menyasar bangunan fisik museum, tapi juga lansekap sekitar dan koleksi di dalamnya.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Pagar sekitarnya akan kami robohkan sehingga tampak lebih terbuka. Pagar timur museum, depan, semuanya dirobohkan. Pujasera dan museum akan ada batasnya nanti, berbeda. Tidak ada tambahan bangunan fisik. Kami juga fokus menambah ruang terbuka hijau (RTH) di sekitarnya. Pokoknya enggak boleh ada dapur di dalam museum,” kata dia kepada wartawan, Selasa (18/8/2020).

Bau Limbah Masih Tercium, Ini Penyebabnya Versi Manajemen PT RUM Sukoharjo

Ekspedisi Mudik 2024

Rudy, sapaan akrabnya, mengatakan revitalisasi Museum Radya Pustaka sejalan dengan rencana Pemerintah Kota Solo menata Kawasan Sriwedari.

Selain pembongkaran pagar sekeliling, Pemkot berencana menata area pusat jajan serbaada (pujasera), Tambak Segaran, Grha Wisata Niaga, Gedung Wayang Orang (GWO), Masjid Taman Sriwedari Solo (MTSS), dan lainnya.

Lebih Terbuka

“Kawasan tersebut akan menjadi lebih terbuka, sehingga masyarakat lebih tertarik. Nah, untuk revitalisasi koleksi Museum Radya Pustaka akan bekerja sama dengan ANRI [Arsip Nasional Republik Indonesia]. Digitalisasi naskah akan berlanjut sehingga koleksi puluhan tahun di sana terjaga dan menjadi warisan berharga,” ucap Rudy.

Sama-Sama Yakin Menang, Ini Perbandingan Kekuatan Dukungan Bajo vs Gibran-Teguh di Pilkada Solo 2020

Sebagai informasi, Museum Radya Pustaka Solo sempat tutup tiga bulan selama pandemi Covid-19, tepatnya pada 13 Maret hingga Selasa (23/6/2020).

Pembukaan kembali didasarkan pada Perwali No 10 Tahun 2020 dan Surat Edaran (SE) Wali Kota Solo No.067/1165. Pengelola mengatur jumlah pengunjung sebanyak 50 persen dari kapasitas museum.

Sahkan Ratusan Warga Baru Akhir Pekan Ini, PSHT Solo Jamin Tak Ada Konvoi

Di Museum Radya Pustaka, jumlah kunjungan wisata sebelum pandemi Covid-19 rata-rata 20 orang sampai 30 pengunjung per hari. Jam operasional pukul 09.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB.

Jumlah tersebut dibatasi separuhnya dalam satu hari dengan pengaturan waktu mulai pukul 09.00 WIB hingga 12.00 WIB dan pukul 13.00 WIB sampai pukul 14.00 WIB. Warga dapat berkunjung setiap hari kecuali hari Senin, gratis alias tak dipungut biaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya