SOLOPOS.COM - Ilustrasi daging sapi. (Freepik)

Solopos.com, KULONPROGO — Perayaan Iduladha 2022 menjadi berkah tersendiri bagi pelaku jasa penggilingan daging di Pasar Wates, Kabupaten Kulonprogo, DI Yogyakarta. Warga yang mendapatkan daging kurban menggiling daging mereka supaya bisa menjadi makanan olahan lain.

Sejak Minggu (10/7/2022), terlihat warga sudah mendatangi kios penggilingan daging di Pasar Wates. Warga terlihat membawa daging kurbannya masing-masing untuk digilingkan.

Promosi Santri Tewas Bukan Sepele, Negara Belum Hadir di Pesantren

Pengelola Kios Daging Rusmin, Pasar Wates, Susanto menuturkan permintaan jasa penggilingan daging mulai mengalami lonjakan saat ini, sedangkan penjualan daging menurun di Hari Iduladha.

“Ya kalau jasa giling meningkat, tetapi kalau penjualan daging tetap jauh kalau sama harian,” ujar dia, Minggu (10/7/2022).

Saat Iduladha tahun lalu, kata Susanto, jumlah daging yang digiling di kios miliknya mencapai 200 kilogram. Jumlah tersebut termasuk daging ayam yang digiling oleh beberapa konsumen.

Baca Juga: Beasiswa Mandek, Mahasiswa Papua di Jogja, Kelaparan & Putus Kuliah

Meski warga banyak antre sejak pagi, Susanto tidak lantas menaikkan harga jasa penggilingan daging di Hari Raya Kurban. Tarif jasa penggilingan daging sapi masih sama yakni Rp30.000 per kilogram. Tarif tersebut sudah termasuk bumbu-bumbu yang dicampurkan saat daging digiling.

“Enggak naik, sama seperti tahun lalu, Rp30.000 per kilogram. Jasa gilingnya Rp30.000 per kilogram, kalau yang ayam tarif biasa Rp5.000 per kilogram. Campuran bumbu komplitannya Rp30.000 dari sini. Kalau jasa saja Rp15.000,” jelasnya.

Banyaknya jumlah warga yang menggunakan jasa giling menurut Susanto tergantung dari jumlah hewan kurban yang disembelih nantinya.

“Kalau sapinya banyak disembelih ya banyak [permintaan giling], kalau nanti tahun ini berkurang ya nanti berkurang,” ujarnya.

Baca Juga: Sedih! Ini Curhatan Ayah Korban Pencabulan Anak Kiai Jombang Mas Bechi

Sejak pagi antrean penggilingan daging sudah terjadi di kios yang dikelola Susanto. Bila terus terjadi antrean bisa mengular beberapa meter. Kebanyakan daging ditaruh di depan kios.

Kalau antreannya sudah panjang, dia akan menghentikan antrean pada pukul 17.00 WIB. Kemudian dia akan menyelesaikan antrean yang tersisa.

“Ini kan baru awal, jadi paling puncak-puncaknya besok [Senin, 11/7/2022] siang. Enggak mesti berapa kilonya, enggak bisa ditakar tapi puncaknya itu besok pagi paling,” tandasnya.

Seorang warga yang menggilingkan daging, Titin Dwi Siswanti, mengaku rutin setiap Iduladha datang untuk menggiling daging kurban di Pasar Wates. Menurutnya, penggilingan daging untuk dijadikan baksi menjadi menu alternatif yang akan disajikan di rumah saat Iduladha.

Baca Juga: Halangi Penangkapan, Polisi Ungkap Peran 5 Simpatisan Mas Bechi

“Dandakno buat gilingan bakso. Rutin tiap tahun ke sini kalau Iduladha. Ada yang di rumah di masak daging, sebagian dimasak bakso. Bawa tiga kilogram, biar variasi, ada yang daging doang, ada yang bakso kan ada kuahnya,” jarang.

Dari segi biaya, menurut Titin tarif untuk penggilingan daging terhitung terjangkau. Karena antrean yang panjang, Titin memilih pulang dan menunggu kabar bila daging kurbannya telah selesai digiling.

“Antrean lumayan, ditinggal nanti ngabari kalau sudah jadi. Bisa sampai siang itu nanti,”  tukasnya.

Berita ini telah tayang di Harianjoga.com dengan judul Baru Hari H Iduladha, Antrean Giling Daging di Pasar Wates Sudah Mengular

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya