SOLOPOS.COM - Ilustrasi kereta api (JIBI/Solopos/Dok.)

Ilustrasi kereta api (JIBI/SOLOPOS/Dok)

SOLO — Kereta rel diesel (KRD) bekas dari Jakarta yang dijadwalkan untuk melengkapi jadwal perjalanan KA Prambanan Ekspres (Prameks) hingga saat ini belum sampai ke PT KAI Daerah Operasi (Daops) VI/Yogyakarta. Akibatnya, jadwal perjalanan kereta komuter line jarak dekat tersebut belum dapat dioptimalkan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pejabat Humas PT KAI Daops VI/Yogyakarta, Sri Winarto, mengatakan KRD AC bekas dari Jakarta tersebut belum datang ke Jogja karena masalah administrasi yang belum selesai. Selain itu, pihaknya juga hanya dapat menunggu datangnya kereta yang merupakan pemberian tersebut.

“Kami belum tahu penyebabnya apa, karena memang pemberian kami hanya dapat menunggu. Terserah mereka yang mau mengirim,” ujarnya saat ditemui wartawan seusai mengisi acara di Radio Republik Indonesia (RRI) Solo, Kamis (11/4/2013).

Saat ditanya mengenai spesifikasi kereta, Winarto juga belum dapat menjelaskan. Ia belum mengetahui secara spesifik kapasitas maupun jenis kereta yang akan melengkapi jadwal KA Prameks tersebut. Ia hanya mendapatkan informasi bahwa KRD bekas tersebut memiliki fasilitas pendingin ruangan (AC).

“Kami belum dapat memastikan kapan datang, tetapi kami berharap pada bulan Mei atau Juni sudah bisa beroperasi,” ucapnya.

Lebih lanjut, Sri Winarto mengatakan karena berfasilitas AC kereta tersebut akan dibanderol harga Rp20.000/tiket. Saat disinggung mengenai keberatan sebagian penumpang, ia mengatakan kereta komuter Jogja-Solo dan sebaliknya itu dioperasikan tanpa subsidi. Jika masyarakat memang menghendaki harga murah, mereka harus meminta subsidi kepada pemerintah daerah (pemda).

“Kalau memang mau harganya murah pemerintah daerah seharusnya dapat memberikan subsidi,” ujarnya.

Ia juga mengatakan bahwa kehadiran KRD bekas tersebut diharapkan dapat melengkapi jadwal KA Prameks sehingga dapat kembali seperti semula.

Anggota Komunitas Pramekers Solo-Jogja (Prasojo), Kuncoro, mengatakan masyarakat sebenarnya tidak membutuhkan fasilitas kereta api yang bagus. Mereka rela naik kereta api kelas ekonomi asalkan dapat menikmati transportasi umum yang murah.

Ia mengaku harga KA Prameks kelas ekonomi yang Rp10.000/tiket sudah cukup reasonable. Sementara harga tiket KA Sriwedari seharga Rp20.000/tiket kurang reasonable untuk karyawan dengan gaji yang rendah. Ia berharap PT KAI tidak hanya berorientasi bisnis tetapi juga mengakomodir kepentingan masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya