SOLOPOS.COM - Penumpang bersiap naik ke KA Sriwedari (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Solopos.com, JOGJA — PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daops) VI/Yogyakarta akan menggunakan tiket bentuk baru mulai Sabtu (8/11/2014) mendatang. Tiket baru itu hanya berlaku untuk kereta api lokal, seperti Prambanan Ekspress (Prameks), Sriwedari, dan Madiun Jaya.

Tiket baru itu tidak dicetak menggunakan kertas seperti biasa melainkan kertas thermal ukuran 8 cm x 9 cm. Sehingga petugas tidak lagi mencetak tiket menggunakan printer jenis dot matrik melainkan printer thermal. Tiket baru itu berbentuk serupa struk transaksi di anjungan tunai mandiri (ATM). Tiket juga dilengkapi barcode berisi informasi yang serupa tertera di tiket.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Begini wujud tiket thermal kereta api (JIBI/Solopos/Istimewa)

Begini wujud tiket thermal kereta api (JIBI/Solopos/Istimewa)

Ekspedisi Mudik 2024

Corporate Communication Manager PT KAI Daops VI/Yogyakarta, Bambang Setyo Prayitno, menuturkan kebijakan itu sudah berlaku lebih dahulu di Daops II/Bandung, Sabtu (1/11/2014). Menurut dia PT KAI menggunakan tiket bentuk baru karena ingin meningkatkan kenyamanan dan kecepatan pelayanan kepada pengguna jasa kereta api komuter atau lokal.

Bambang mengklaim penggunaan tiket bentuk baru itu akan menghemat waktu antre. “Tiket yang baru serupa struk. Hal ini dilakukan atas kajian dan evaluasi. Pencetakan tiket sebelumnya sekitar 14-15 detik per tiket. Sehingga antrean panjang wajar terjadi. Pencetakan tiket yang baru diharapkan mempercepat waktu pencetakan sekitar 1/2 detik per tiket. Sehingga akan mengurangi panjang antrean,” kata Bambang saat dihubungi Solopos.com, Minggu (2/11/2014).

Bambang menambahkan lokasi loket penjualan tidak ada perubahan, yakni di Solo Balapan, Purwosari, Klaten, Maguwo, Lempuyangan, Jogja, Wates, Jenar, dan Kutoarjo. Dia memaparkan data penumpang kereta api lokal dari sejumlah stasiun di wilayah Daops VI/Yogyakarta rata-rata 1.000-2.500 orang per hari. Adapun perincian jumlah penumpang dari Stasiun Tugu Jogja rata-rata 2.000-2.500 orang per hari, Lempuyangan 1.600-1.700 orang per hari, Klaten 300-500 orang per hari, Purwosari 1.600-1.750 orang per hari dan Solo Balapan 2.200-2.300 orang per hari.

“Keamanan tiket thermal terjamin. Sehingga tidak bisa ditiru atau dipalsukan. Tiket dilengkapi logo PT KAI berbentuk vertikal di sebelah kiri dan kanan. Dan tentu saja barcode. Petugas akan membawa alat khusus untuk mengecek barcode,” tutur dia.

Sementara itu, salah seorang Pramekers—sebutan pelanggan Prameks—Anita Rahma, mengaku tidak ambil pusing kebijakan baru. Dia berharap strategi pelayanan yang baru betul-betul mengurangi antrean saat jam sibuk. Seperti saat jam berangkat kerja dan pulang kerja. “Enggak masalah soal bentuk tiket. Tiket yang biasanya [lama] itu memang membuat antrean lebih panjang karena nge-print-nya lama. Pagi itu bisa antre panjang dan enggak jarang kehabisan tiket. Semoga dengan struk [tiket yang baru] bisa mempercepat dan enggak antre lama,” ujar Anita saat dihubungi Solopos.com, Minggu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya