Solopos.com, SUKOHARJO – Komandan Korem 074/Warastratama Kolonel Inf Rano Tilaar didampingi Dandim 0726/Skh Letkol Inf Agus Adhy Darmawan dan Kapolres Sukoharjo AKBP Bambang Yugo Pamungkas, mengunjungi Ponpes Al Mukmin Ngruki Sukoharjo, Sabtu (23/01/2021).
Dalam kunjungannya, orang nomor satu orang nomor satu di jajaran Korem 074/Warastratama ini sekaligus bersilaturahmi dengan Ustaz Abu Bakar Ba'asyir.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
"Saya mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena bisa berkomunikasi langsung dengan Ustadz Abu Bakar Ba'asyir. Orang timur bilang tak kenal maka tak sayang, sehingga supaya kita kenal maka kita harus bersilaturahmi," kata Kolonel Inf Rano Tilaar kepada Solopos.com, Minggu (24/1/2021).
Baca juga: Pria Grobogan Bunuh Pemuda Gegara Kesal Honor Kencan Rp100.000 Tak Dibayar
Kunjungan kerja ini, lanjut Rano, bertujuan untuk menjalin komunikasi dan silaturahmi antara TNI, Polisi dengan ulama. Danrem beserta rombongan diterima dengan hangat oleh Ustaz Abu Bakar Ba'asyir beserta pengurus Yayasan Ponpes Al Mukmin.
Tak hanya itu, Danrem 074/Warastratama juga menyerahkan bantuan alat pelindung diri (APD). APD tersebut akan digunakan untuk melaksanakan rapid test swab antigen Covid-19.
"Untuk kesehatan dari Pondok Pesantren nanti juga bisa diajarkan tentang penggunaan swab antigen oleh dokter dari kami," tambahnya.
Danrem 074/Warastratama berharap bantuan tersebut dapat mengantisipasi penyebaran Covid-19 di pondok pesantren. Selain itu juga bisa menekan klaster ponpes yang selama ini menyumbang kasus positif Corona.
Baca juga: Bebas Murni, Abu Bakar Ba'asyir Pulang ke Ponpes Ngruki Sukoharjo
Dalam kesempatan itu, Danrem mengatakan Ustaz Abu Bakar Ba'asyir menyambut baik kedatangannya dan mengucapkan terima kasih atas kunjungan tersebut. Menurut sang ustaz, silaturahmi adalah perbuatan baik yang nilainya amal salih dan diberi pahala oleh Allah.
Sebagaiman diberitakan sebelumnya terpidana kasus terorisme Abu Bakar Ba'asyir (ABB) akhirnya menghirup udara bebas pada Jum'at (8/1/2020). Dia bebas secara murni setelah divonis 15 tahun penjara oleh Majelis Hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) pada 2011.
Dia terbukti secara sah dan meyakinkan menggerakkan orang lain dalam penggunaan dana untuk melakukan tindak pidana terorisme.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
