SOLOPOS.COM - Danrem 074/Warastratama, Kolonel Inf Achiruddin, ikut memanen kacang sacha inchi di Desa Pokoh Kidul, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Selasa (13/9/2022). (Solopos.com/Luthfi Shobri M.)

Solopos.com, WONOGIRI — Penanaman kacang sacha inchi di Kabupaten Wonogiri mendapat dukungan berbagai elemen di Kabupaten Sukses dan sekitarnya. Di antaranya Korem 074/Warastratama hingga Perum Jasa Tirta (PJT) I yang turut mengelola lahan di sekitar Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, penanaman kacang sacha inchi di Kabupaten Wonogiri baru digalakkan dalam sembilan bulan terakhir. Penanamannya dilakukan dengan sistem kemitraan yang dikelola Koperasi Santri Indonesia (Kosasi). Koperasi tersebut turut menggaet Korem 074/Warastratama sebagai mitra dalam penanaman kacang yang berasal dari Amazon.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Komandan Korem (Danrem) 074/Warastratama, Kolonel (Inf) Achiruddin, mendukung penanaman kacang tersebut. Ia beranggapan bahwa hasil panen kacang sacha inchi sangat menjanjikan.

“Satu kilogramnya Rp5.000. Misalkan satu hektare [Ha] ditanami kacang sacha inchi dengan kapasitas 3.000 batang, bisa dibayangkan bahwa hasilnya cukup potensial,” ungkapnya kepada wartawan, Selasa (13/9/2022).

Danrem 074/Warastratama itu juga menganggap, Wonogiri dapat menjadi daerah percontohan dalam penanaman kacang sacha inchi. Hal itu lantaran banyak lahan yang terbengkalai.

Baca Juga: Kaya Manfaat, Wonogiri Galakkan Penanaman Kacang Sacha Inchi

“Lahan yang sebenarnya berpotensi di bidang pertanian, banyak yang belum dimanfaatkan. Sementara menurut penilaian kami [Korem dan Kodim], kacang sacha inchi ini nilai ekonominya tinggi,” imbuh Kolonel (Inf) Achirrudin.

Sebagai contoh lahan seluas tiga Ha yang berada di area Bendungan Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri. Lahan itu ditanami kacang sacha inchi sejak enam bulan lalu. Kini, musim panen kacang tersebut sedang berlangsung. Bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Wonogiri, Danrem turut memanen kacang yang bernilai ekonomi tinggi itu, Selasa.

Kepala Sub Divisi Jasa Air dan Sumber Air III/1 PJT I, Fendri Ferdian, menilai gerakan penanaman kacang sacha inchi tersebut lebih baik dibandingkan menanam palawija. PJT I tertarik untuk ikut mengembangkan tanaman pangan yang diketahui bisa bertahan hingga 20 tahun tersebut.

“Kami diminta mengembangkan kegiatan penanaman tanaman pangan. Kalau dari palawija, efeknya negatif karena menimbulkan material sisa dan sedimentasi [di WGM Wonogiri]. Kalau kacang ini kan terlihat simpel. Ditanam sekali tapi infonya bisa berusia hingga 15-20 tahun,” imbuh Fendri kepada Solopos.com, Selasa.

Baca Juga: Kisah Nyoto, Nelayan Pertama di WGM Wonogiri yang Belajar secara Autodidak

Seusai penanaman dan pemanenan kacang sacha inchi di Greenbelt Bendungan WGM, ia berpikiran bakal bekerja sama dengan perusahaan terkait guna mengembangkannya di desa-desa lain yang berdekatan dengan WGM. Kendati demikian, ia akan mengkajinya lebih lanjut mengenai dampak penanamannya ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya