Solopos.com, SOLO—Orkes Melayu (OM) Sagita, grup musik asal Pace, Nganjuk, Jawa Timur, Rabu (27/2/2014) malam di dangdut THR Sriwedari Solo.
Manager OM Sagita, Bayu, mengatakan selain merambah luar Jawa, OM Sagita saat ini juga sudah siap tampil ke luar negeri. Namun sayangnya, ketidakcocokan nilai kontrak membuat kelompoknya masih mempertimbangkan tawaran go international ini.
“Ada event organizer dari Jakarta yang nawarin kami. Ada tawaran ke Singapura, Malaysia, dan Hong Kong. Penggemar kami TKI banyak yang kerja di luar negeri. Tapi harganya belum cocok. Kalau ada lagi dan budget cocok, kami berangkat,” kata Bayu ketika ditemui di sela-sela pentas, Rabu.
Disinggung mengenai banyaknya grup musik dangdut yang mulai merambah layar kaca belakangan ini, Bayu mengatakan pihaknya beberapa kali menolak tawaran ini. Menurutnya, pihak stasiun televisi banyak yang mengundang secara mendadak untuk mengisi program acaranya.
“Tawaran banyak yang kami tolak karena jadwal manggung saja harus disusun paling tidak sebulan sebelumnya. Sementara televisi itu kadang maunya kurang dari sepekan,” pungkasnya.
Jelang lima tahun berkarya di panggung musik Indonesia, grup musik yang pernah tersandung masalah hak cipta ini berharap musiknya makin diterima masyarakat luas.
1024×768
DANGDUT THR SRIWEDARI SOLO : OM Sagita Siap Go International
Solopos.com, SOLO—Orkes Melayu (OM) Sagita, grup music asal Pace, Nganjuk, Jawa Timur, Rabu (27/2/2014) malam di dangdut THR Sriwedari Solo.
Manager OM Sagita, Bayu, mengatakan selain merambah luar Jawa, OM Sagita saat ini juga sudah siap tampil ke luar negeri. Namun sayangnya, ketidakcocokan nilai kontrak membuat kelompoknya masih mempertimbangkan tawaran go international ini.
“Ada event organizer dari Jakarta yang nawarin kami. Ada tawaran ke Singapura, Malaysia, dan Hong Kong. Penggemar kami TKI banyak yang kerja di luar negeri. Tapi harganya belum cocok. Kalau ada lagi dan budget cocok, kami berangkat,” kata Bayu ketika ditemui di sela-sela pentas, Rabu.
Disinggung mengenai banyaknya grup musik dangdut yang mulai merambah layar kaca belakangan ini, Bayu mengatakan pihaknya beberapa kali menolak tawaran ini. Menurutnya, pihak stasiun televisi banyak yang mengundang secara mendadak untuk mengisi program acaranya.
“Tawaran banyak yang kami tolak karena jadwal manggung saja harus disusun paling tidak sebulan sebelumnya. Sementara televisi itu kadang maunya kurang dari sepekan,” pungkasnya.
Jelang lima tahun berkarya di panggung musik Indonesia, grup musik yang pernah tersandung masalah hak cipta ini berharap musiknya makin diterima masyarakat luas.
Normal
0
false
false
false
EN-US
X-NONE
X-NONE
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:”Times New Roman”;
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:”Times New Roman”;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}