Solopos.com, SOLO – Mengundang kontroversi di awal kemunculannya, dangdut koplo yang sebelumnya populer di kalangan masyarakat bawah menjelma sebagai musik populer yang menembus kasta. Bahkan, gaung dangdut koplo mampu menembus kokohnya tembok Istana Merdeka, Jakarta.
Awal kemunculannya pada era 1990-an, dangdut koplo mengundang kontroversi. Selain dianggap keluar dari pakem, biduan dangdut koplo juga mendapat citra miring karena kerap menyuguhkan goyangan erotis. Kini, dangdut koplo menjelma jadi musik populer yang bisa dinikmati tanpa suguhan goyangan erotis.
Sudah Langganan ? Login
Lanjutkan Membaca...
Silakan berlangganan untuk membaca artikel ini dan dapatkan berbagai konten menarik di Espos Plus.