Jakarta--Keinginan anggota DPR meminta dana Rp 15 miliar untuk dapilnya dinilai mengada-ada. Uang itu hanyalah akal-akalan DPR untuk mendapat legitimasi politik konstituennya.
“DPR ingin memperoleh legitimasi uang rakyat dengan menyogok rakyat. Kalau mau mendapat legitimasi harusnya membuat sistem politik yang baik, jangan nyogok dong,” kata pengamat politik UI, Rocky Gerung, Minggu (6/6/2010).
Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%
DPR, lanjut Rocky, juga terlihat hanya mementingkan diri sendiri. Belum disetujui anggaran tersebut, anggota Dewan sudah kebelet ingin mendapatkannya. “DPR seperti tukang loak cari cash tanpa proses. Inginnya cepat dan harus cair,” tutur Rocky.
Ia menambahkan, dana Rp 15 miliar ini juga cara DPR untuk bisa menguntungkan diri sendiri. “Fungsi DPR sudah jelas, membuat aturan untuk pemerintah. Bukan membuat aturan untuk menguntungkan diri sendiri,” imbuhnya.
dtc/isw