SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta– Pemerintah segera mengucurkan bantuan dana untuk pembangunan kembali atau rekontruksi wilayah Sumatra Barat (Sumbar) yang rusak akibat guncangan gempa akhir September lalu.

Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) Agung Laksono usai melakukan kunjungan kerja ke Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jakarta, Selasa (3/11) mengatakan sudah bicara dengan Menteri Keuangan, Panitia Anggaran DPR dan BNPB.  Diperkirakan dalam satu atau dua hari ke depan sudah ada langkah maju untuk pencairan dana.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut dia, bantuan dana untuk pembangunan kembali bangunan dan infrastruktur di wilayah Sumatra Barat yang rusak akibat gempa akan dicairkan secara bertahap dengan pencairan tahap awal senilai Rp 560 miliar.

Bantuan dana awal itu, lanjutnya, penggunaannya akan diprioritaskan untuk pembangunan kembali perumahan penduduk yang rusak. “Saya belum bisa sebut berapa-berapa untuk rumah sebelum ada realisasi dana, tapi pasti ada bantuan untuk rumah yang rusak berat sampai ringan,” katanya.

Ia menjelaskan pula bahwa penyerahan bantuan dana untuk pembangunan kembali perumahan penduduk akan dilakukan dengan pola yang sebelumnya diterapkan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Barat.

Pemerintah akan menyerahkan bantuan dana dalam bentuk hibah kepada kelompok masyarakat melalui pemerintah daerah. “Masyarakat yang akan melakukan pembangunan, pemerintah daerah harus di depan untuk memonitor,” katanya.

Ia menambahkan, selain membantu pembangunan perumahan penduduk, pemerintah juga akan membangun kembali fasilitas pendidikan dan kesehatan yang rusak akibat gempa. Pemerintah memulai tahapan rehabilitasi dan rekonstruksi wilayah Sumatra Barat pada 1 November.

Menurut Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif, proses rekonstruksi tidak langsung dimulai dengan kegiatan pembangunan karena proses pencairan dana rekonstruksi belum selesai. Gempa berkekuatan 7,9 skala richter yang mengguncang wilayah Sumatra Barat  30 September  tercatat telah menyebabkan lebih dari 1.100 orang meninggal dunia.

Menurut data sementara BNPB, gempa juga mengakibatkan 135.488 unit bangunan rumah rusak berat, 65.380 unit rumah rusak sedang, dan 78.604 unit rumah rusak ringan. Gempa juga menyebabkan 2.164 unit sarana pendidikan rusak berat, 1.447 unit lainnya rusak sedang dan dan 1.137 unit rusak ringan. Sarana kesehatan yang rusak berat tercatat 51 unit, rusak sedang 50 unit dan 52 unit rusak ringan.

Bangunan kantor yang rusak berat sebanyak 254 unit, rusak sedang 83 unit dan rusak ringan 105 unit. Tempat ibadah yang rusak berat sebanyak 1.003 unit, rusak sedang 1.199 unit dan rusak ringan 649 unit.

Sementara infrastruktur yang rusak meliputi 178 ruas jalan rusak berat, 63 ruas jalan rusak sedang, 51 ruas jalan rusak ringan, 21 unit jembatan rusak berat. Selain itu, sebanyak 30 unit jembatan rusak sedang, 17 unit jembatan rusak ringan, 147 unit sarana irigasi rusak berat, 144 unit sarana irigasi rusak sedang dan 27 unit sarana irigasi rusak ringan.

ant/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya