SOLOPOS.COM - Ilustrasi menghitung uang. (JIBI/Solopos/Dok.)

Kanalsemarang.com, SEMARANG – Kabar gembira bagi para mantan Anggota DPRD Kota Semarang. Sekretariat DPRD menyebutkan dana purnabakti atau dana jasa pengabdian bagi para anggota DPRD setempat periode 2009-2014 akan segera cair.

“Dalam minggu ini, dana jasa pengabdian bagi para anggota dewan yang habis masa jabatannya sudah cair,” kata Sekretaris DPRD Kota Semarang Fajar Purwoto seperti dikutip Antara, Rabu (20/8/2014).

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

Ia menjelaskan dana jasa pengabdian yang berasal dari APBD Kota Semarang itu diberikan sebagai bentuk penghargaan pemerintah kota setempat terhadap pengabdian para anggota dewan.

Besaran dana purnabakti yang diterima setiap anggota DPRD Kota Semarang periode 2009-2014 adalah sebesar Rp8,2 juta, kata dia, yang diambil langsung di Setwan DPRD setempat.

“Sebenarnya besaran dana purnabakti yang dialokasikan sebesar Rp9,45 juta/anggota dewan purnabakti. Tetapi, setelah dipotong pajak menjadi Rp8,2 juta untuk setiap orang,” katanya.

Fajar mengakui dana jasa pengabdian sebesar itu memang tidak sebanding dengan apa yang telah didharmabaktikan para anggota dewan selama menduduki jabatan periode tersebut.

“Dana ini (purnabakti, red.) merupakan bentuk rasa hormat dari Pemkot Semarang atas apa yang telah didharmabaktikan mereka (anggota dewan purnabakti, red.) selama ini,” katanya.

Dari 50 anggota DPRD Kota Semarang periode 2009-2014, kata dia, ada dua orang yang tidak mendapatkan karena menjalani proses hukum dan tidak ada penggantian antarwaktu (PAW).

“Ada 48 anggota dewan periode 2009-2014 yang mendapatkan dana purnabakti. Sementara, dua orang tidak mendapat,” kata Fajar, namun enggan menyebutkan nama yang bersangkutan.

Selain dana purnabakti, kata dia, para anggota dewan periode 2009-2014 juga mendapatkan dana Yanarti dari Yayasan Purnabakti yang selama ini disisihkan dari gaji para anggota dewan.

“Jadi, semacam tabungan. Kalau pencairan dana Yanarti langsung ke rekening yang bersangkutan karena pengelolaan langsung dari Yayasan Purnabakti. Besarannya kami kurang tahu,” kata Fajar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya