SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Setelah sekitar enam bulan terpaksa menyubsidi biaya produksi dan pengolahan darah (BPPD) yang jauh lebih tinggi dari plafon BPPD yang ditetapkan Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, tabungan PMI cabang Solo bulan Juli ini akhirnya ludes.

PMI kini hanya bisa berharap pada kenaikan plafon BPPD yang disepakati bersama oleh PMI Jawa Tengah dari semula Rp 155.000/kantong menjadi Rp 225.000/kantong.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Dengan kenaikan BPPD yang mencapai Rp 70.000/kantong itu, diharapkan akan ada surplus yang cukup besar untuk ditabung untuk pengembangan PMI. Kenaikan plafon BPPD itu rencananya diberlakukan mulai awal Agustus 2009 ini,.

Sekretaris PMI cabang Solo, Sumartono Hadinoto, ditemui wartawan di Balaikota, Rabu (22/7), mengungkapkan sebagai imbas dari krisis ekonomi Oktober 2008 lalu, BPPD di PMI naik secara signifikan dari semula  Rp 100.000/kantong menjadi Rp 151.000/kantong, belum termasuk biaya administrasi, pemeliharaan, penyusutan dan pengembangan.

Akibat kenaikan tersebut, selisih antara biaya produksi dan pengolahan darah dengan plafon BPPD Provinsi, yang biasanya cukup besar untuk ditabung, menjadi hampir tidak ada selisih. Bahkan, PMI masih harus nomboki biaya produksi dan pengolahan darah untuk pasien Jamkesmas maupun program Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Solo (PKMS) yang saat itu hanya dipatok Rp 120.000/kantong.

“Untungnya untuk PKMS, DKK Solo sudah menaikkan plafonnya menjadi Rp 150.000/kantong. Namun, hal itu tidak terlalu berpengaruh, karena kebanyakan pasien yang membutuhkan transfusi darah justru berasal dari luar Solo. Hanya sedikit yang menggunakan PKMS,” jelas Sumartono.

Dengan nilai subsidi senilai Rp 50 juta/bulan yang diambilkan dari tabungan Unit Transfusi Darah (UTD) PMI, memasuki bulan Juli ini, tabungan itu akhirnya terkuras habis. Terkait itu, Sumartono sangat berharap, Dinkes Provinsi Jateng segera mengumumkan kesepakatan untuk menaikkan plafon BPPD dari semula Rp 155.000/kantong menjadi Rp 225.000/bulan.

shs

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya