SOLOPOS.COM - DUKUNGAN -- Mural bertema dukungan atas status istimewa DIY terlihat di salah satu sudut jalan di Kota Jogja beberapa waktu lalu. (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Dana keistimewaan DIY dimanfaatkan untuk mengembangkan wisata.

Harianjogja.com, KULONPROGO — Proyek Taman Raja Nusantara diperkirakan akan memakan dana hingga Rp8 triliun. Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo mengatakan akan berupaya mengakses Dana Keistimewaan (Danais) untuk pengembangan proyek tersebut.

Promosi Selamat Datang di Liga 1, Liga Seluruh Indonesia!

Hasto mengatakan sejumlah opsi penggunaan Danais diharapkan mampu memberikan dampak bagi masyarakat secara luas. Ia menilai pengembangan Taman Raja Nusanatara yang akan berlokasi di Girimulyo tersebut secara tidak langsung mendongkrak perekonomian masyarakat setempat. Selain itu, fungsi dokumentasi sejarah dan budaya Nusantara juga akan dipastikan terpenuhi.

Namun, Hasto mengakui upaya untuk merealisasikan proyek seluas 43 hektar ini tetap membutuhkan modal dasar dari Pemkab Kulonprogo. Taman Raja Nusantara diproyeksikan dibangun sebagai Taman Nasional Indonesia Indah (TMII) dengan luas anjungan masing-masing 1 hektar untuk tiap kerajaan.

Proyek ini akan menjadi alternatif bagi wisata berbasis kebudayaan untuk menarik wisatawan. Kehadiran wisatawan dipastikan akan menciptakan peluang berusaha bagi warga dalam berbagai versi. Selain itu, hal ini juga selaras dengan pengembangan wisata kawasan utara Kulonprogo.

Hal serupa juga pernah dilakukan berupa pengembangan sendratari Subali Sugriwo yang digelar di Gua Kiskendo. Sejumlah Danais telah digunakan untuk mengembangkan objek pertunjukkan tersebut sehingga menarik kalangan luas.

Plh Kepala Dinas Kebudayaan Kulonprogo, Joko Mursito membenarkan  memang diperlukan usaha serta dana yang besar untuk mewujudkan rencana tersebut. Persiapan melaksanakan program ini sendiri telah mulai dilakukan pada tahun ini dengan melakukan komunikasi dengan beberapa kerajaan.

Kunjungan ke beberapa kerajaan juga dimaksudkan sebagai tahapan pengumpulan data konkret. Meski belum memiliki teknis perencanaan, detail engineering design (DED) taman ini direncanakan akan dilakukan pada 2017. Karena itulah, pembangunan dirasa akan bisa dimulai pada tahun 2018 mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya