ilustrasi
KLATEN--Dana Program Jaminan Persalinan (Jampersal) di Kabupaten Klaten terserap 85,7% atau senilai Rp4,1 miliar dari anggaran senilai Rp4,7 miliar yang dikucurkan dari pemerintah pusat.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Kepala Unit Pembiayaan Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten, Nurcholis Arif Budiman saat ditemui wartawan di kantornya, Senin (15/10), mengatakan hingga kini terdapat 6.809 ibu di Klaten yang sudah menikmati program layanan persalinan secara gratis itu. Layanan jampersal diperuntukkan bagi ibu-ibu yang belum memiliki jaminan persalinan baik yang ditanggung PT Askes, jamkesmas, jamkesda, jamsostek atau asuransi lainnya.
Persalinan bisa dilayani di bidan desa, puskesmas atau rumah sakit yang telah bekerja sama dengan Dinkes Klaten. Pelayanan Jampersal meliputi empat kali pemeriksaan kehamilan, persalinan, pemeriksaan pascamelahirkan sampai pelayanan KB. “Kehamilan risiko tinggi, pelayanan bayi baru lahir dan pelayanan pascakeguguran juga ditanggung program tersebut,” papar Nurcholis.
Kepala Dinkes Klaten, dr Ronny Roekmito, mengatakan pelaksanaan program jampersal sejauh ini tidak mengalami kendala. Menurutnya proses pencairan klaim jampersal oleh kalangan bidan dan puskesmas sejauh ini juga berjalan lancar. “Program jampersal diluncurkan untuk menekan angka kematian ibu atau bayi akibat proses persalinan yang tidak tertangani dengan baik. Melalui jampersal, kalangan ibu tidak perlu risau lagi mengakses layanan medis yang memadai saat melahirkan,” terang Ronny.
Layanan jampersal terbuka bagi siapa saja tanpa memandang usia dan kelas ekonomi. Cukup menunjukkan fotokopi kartu tanda penduduk (KTP), kartu keluarga (KK), dan buku Kartu Ibu dan Anak (KIA), biaya persalinan akan dibebaskan.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
