JAKARTA–Perlambatan industri perbankan syariah saat ini dinilai akibat penarikan dana haji oleh Kementerian Agama dan penataan ulang sistem pegadaian syariah oleh Bank Indonesia.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Ketua Umum Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) Yuslam Fauzi menuturkan faktor-faktor tersebut membuat bank-bank syariah lebih memilih melakukan konsolidasi. Beberapa faktor seperti pengalihan dana haji ke sukuk dan pegadaian juga ditata ulang pada awal 2012.
“Itu yang bikin bank syariah konsolidasi dulu. Sekarang sih sudah mulai dijalankan lagi, mudah-mudahan di semester kedua bisa naik lagi [kinerjanya],” katanya Jumat (7/9/2012) malam.
Menurut Yuslam, dana haji yang ditarik memang cukup besar yang berpengaruh terhadap perkembangan perbankan syariah yang lebih lambat dibanding tahun lalu.
Pada semester I/2012, pertumbuhannya hanya berada di kisaran 20%, sementara setahun lalu mencapai 49% sampai 52%.
Seperti diketahui, pada awal tahun Kementerian Agama menarik Rp12 triliun dana haji dari perbankan dan memindahkannya ke sukuk.
Yuslam menilai dana haji yang tidak dibelanjakan di sukuk sebaiknya ditaruh di bank syariah.
“Untuk market share dana haji, bank syariah lebih besar. Lebih dari 50% total dana haji nasional, dan itu dibelanjakan. Kalau tidak dibelanjakan, ada sekitar Rp7 triliun.”
Yuslam mengakui dana haji menjadi salah satu sektor yang menguntungkan untuk perbankan syariah.
Pengembangan jaringan syariah yang cukup agresif sepanjang tahun 2010 dan 2011, ujar dia, salah satunya adalah untuk dana haji.