SOLOPOS.COM - Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X saat acara Peresmiaan Pemanfaatan Sarana Air Minum Program Pamsimas II se Kabupaten Bantul, di Dusun Kersan, Triwidadi, Pajangan, Bantul, Senin (21/3/2016). (Yudho Priambodo/JIBI/Harian Jogja)

Dana desa disarankan oleh Sultan untuk pengelolaan air bersih

Harianjogja.com, BANTUL- Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan HB X minta agar dana desa yang digelontorkan pemerintah pusat ke desa-desa sebagian dimanfaatkan untuk pengelolaan air bersih guna mencukupi kebutuhan air warga setempat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Air bersih seperti ini harusnya dikelola masyarakat lewat badan usaha milik desa [BUMDes], harapan saya itu, karena kan setiap tahun desa mendapat dana desa,” kata Sultan saat peresmian Pemanfaatan Sarana Air Minum program Pamsimas II di Desa Triwidadi Kabupaten Bantul, Senin (21/3/2016).

Menurut Sultan, dana desa yang diberikan dari pusat jangan seluruhnya dimanfaatkan untuk membangun gapura selamat datang maupun fasilitas fisik pedesaan lainnya, karena justru tidak bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.

Namun, kata dia, sebagian dana desa bisa dimanfaatkan untuk membangun jaringan perpipaan untuk saluran air bersih yang melewati jalan-jalan desa, yang manajamen pengelolaannya dilaksanakan melaui BUMDes dan dibentuk di setiap desa.

“Bisa tidak lurah-lurah mendesain kalau manajemen air bersih dikelola melalui BUMDes agar masyarakat sepakat, kemudian nanti dari jaringan di jalan menuju ke rumah-rumah menjadi tanggung jawab keluarga untuk bisa membiayai,” katanya, seperti dikutip dari Antara.

Menurut dia, pengelolaan air bersih melalui BUMDes dengan anggaran dari dana desa sangat diperlukan, mengingat air bersih merupakan kebutuhan vital masyarakat, sementara belum seluruh masyarakat perdesaan memiliki akses air bersih yang layak dan aman.

“Saya usul bisa tidak air bersih ini pemeliharaan dan biaya diambilkan dari pengguna yang menikmati air bersih, karena perlu diketahui pemerintah tidak mungkin bisa mengatasi masalah ini. Tapi dengan adanya dana desa itu bisa membantu,” katanya.

Sultan berharap kepada para lurah-lurah untuk belajar di desa yang sudah berhasil menerapkan manajemen pengelolaan air bersih melalui BUMDes, salah satunya di Desa Karangrejek Bantul, yang menurutnya desa tersebur dapat berkembang karena BUMDes air bersih.

“Kalau lurah belum jelas manajemen BUMDes bisa belajar di sana. Saya minta potensi air yang ada jangan sampai tidak dikelola dengan baik, karena air bersih merupakan kebutuhan vital masyarakat, sehingga perlu dikelola untuk kelangsungan terus menerus,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya