SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Gedung KPK, Selasa (5/9/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Hafidz Mubarak A.)

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo berharap tenaga pendamping penggunaan desa desa yang di tes di kampus Undip Semarang benar-benar berkompeten.

Semarangpos.com, SEMARANG — Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo memberikan perhatian penuh kepada penggunaan dana desa di wilayah ini. Karean itulah, ia mengharapkan tenaga pendamping profesional penggunaan kucuran dana dari pemerintah pusat ke pemerintah desa itu diharapkannya benar-benar kompeten di bidangnya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Harapan itu dikemukakan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo seusai meninjau pelaksanaan Tes Tulis Tenaga Pendamping Profesional 2017 di Kampus Universitas Diponegoro (Undip) di Semarang, Minggu (10/9/2017). Ia berharap tenaga pendamping profesional yang lolos seleksi itu benar-benar bisa membuktikan mampu mendampingi pemanfaatan dana desa.

“Mendampingi terutama dalam hal penyusunan pengelolaan anggaran serta rencana program pembangunan desa,” katanya. Selain itu, para pendamping profesional itu diharapkannya menjadi pendamping yang menjadi sumber rujukan dan sumber bertanya tentang penyusunan pengelolaan anggaran desa yang transparan dan akuntabel, terutama menyangkut penyusunan rencana anggaran pembangunan.

Ganjar menjelaskan bahwa selain ujian tertulis, para peserta harus mengikuti tahapan tes berikutnya, yakni wawancara dengan tim seleksi yang terdiri atas berbagai unsur, yaitu akademisi dari Universitas Diponegoro dan Universitas Jenderal Soedirman, Kementerian Desa, Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi, serta staf khusus Gubernur Jateng.

Harapannya, kata Ganjar, dalam wawancara nanti menjadi pendalaman untuk mengetahui kapasitas kemampuan peserta tes dalam melaksanakan tugasnya. “Setelah lolos semua tahapan tes, kami akan memberikan pelatihan pratugas tentang bagaimana membangun integritas di desa, kemudian mereka langsung bekerja mendampingi desa dengan segala persoalan yang ada di desa,” ujar mantan anggota DPR itu.

Sejak dana desa digulirkan, Ganjar meminta agar semua perangkat desa memasang papan informasi di depan kantor desa masing-masing berisi tentang pengelolaan anggaran desa agar masyarakat tahu apa program yang dilaksanakan pemerintah desa dan peruntukan dananya. “Dari sebanyak 7.809 desa yang tersebar di Provinsi Jawa Tengah tercatat kurang lebih 3.000 yang sudah memasang, artinya sekitar separuh belum memasang, padahal itu adalah gerakan awal mengajak kepala dan perangkat desa menyusun pengelolaan dana desa secara transparan,” katanya.

[Baca juga Gubernur Jateng Tak Ingin Penerima Dana Desa Terjerat Masalah Hukum]

Kepala Dispermadesdukcapil Jawa Tengah Sudaryanto menambahkan, penyediaan tenaga pendamping professional dilakukan melalui rekrutmen secara terbuka, dengan memenuhi prinsip prinsip transparansi, akuntabel, efisien dan memberikan peluang yang sama kepada seluruh calon pelamar.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya