SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

ilustrasi. (dok Solopos)

Klaten (Solopos.com)–Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten menyiapkan dana cadangan senilai Rp 1,5 miliar untuk menanggulangi berbagai bentuk bencana yang muncul seiring datangnya musim hujan kali ini.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Kepala DPPKAD Pemkab Klaten, Sartiyasto saat dihubungi Espos, Minggu (13/11/2011), mengatakan dana penanggulangan terhadap bencana itu berasal dari pos Biaya Tak Tersangka (BTT) yang dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2011.

“Dana senilai Rp 1,5 miliar dari pos BTT itu memang dianggarkan untuk berjaga-jaga bila terjadi bencana yang tidak terduga sebelumnya,” ujar Sartiyasto.

Selain untuk penanggulangan dampak banjir lahar dingin, dana tersebut juga  digunakan untuk mengantisipasi dampak bencana lain seperti angin puting  beliung, banjir, tanah longsor, dan lain-lain.

Seiring datangnya musim hujan,  bencana banjir lahar dingin mengancam belasan desa di tiga kecamatan yakni  Kemalang, Manisrenggo dan Jogonalan. Bencana banjir juga mengancam sejumlah desa di Kecamatan Cawas, Bayat, Wedi dan Gantiwarno, yang menjadi langganan banjir luapan dari Sungai Dengkeng.

Sementara bencana angin puting beliung berpotensi merata terjadi di 26 kecamatan di Klaten. Terakhir, angin puting beliung menerjang dua desa di Kecamatan Tulung dan Jatinom, Sabtu (12/11/2011) sore.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Klaten, Joko Roekminto menjelaskan dana BTT yang masih berada di DPPKAD itu hanya bisa digunakan untuk kegiatan tanggap darurat bila terjadi bencana.

Sedianya dana itu dikelola langsung oleh BPBD, akan tetapi belum adanya kepengurusan struktural membuat dana itu masih tersimpan di DPPKAD.

”Mestinya dana itu melekat sebagai dana siap pakai di BPBD.Tapi pejabat BPBD struktural belum terbentuk sehingga kami belum bisa mengelola dana itu secara langsung. Kendati begitu, dana itu bisa digunakan sewaktu-waktu jika terjadi bencana,” ujar Joko.

Selain dana dari pos BTT, BPBD juga masih memiliki sisa dana senilai Rp 600 juta dari bantuan masyarakat saat terjadi erupsi Gunung Merapi 2010 silam. Menurutnya, dana itu siap digunakan jika sewaktu-waktu dibutuhkan untuk menanggulangi risiko terjadinya bencana sekunder yakni luapan banjir lahar dingin.

(mkd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya