Jakarta—–Dana bantuan langsung tunai (BLT) terakhir bagi rumah tangga miskin yang mulai dibagikan pertengahan Maret lalu baru tersalur 82 persen.

PromosiMitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menurut Manajer Komunikas Perusahaan PT Pos Indonesia R Joesman Kartaprawira di Jakarta, Jumat (22/5), saat ini pihaknya sudah menyalurkan dana BLT sebesar Rp 3,088 triliun kepada 15.442.284 rumah tangga sasaran yang tersebar di 413 kabupaten/kota.

Joesman menyebutkan, tahun 2009 pemerintah mengalokasikan dana total sekitar Rp 3,766 triliun untuk pembagian BLT selama dua bulan bagi 18.832.053 rumah tangga miskin sasaran.

“Targetnya penyaluran selesai akhir bulan Mei ini,” katanya.

Sebelumnya Sekretaris Jenderal Departemen Kesehatan Chazali H Situmorang mengatakan, tenggat waktu penyelesaian pembayaran bantuan tunai Rp 100 ribu/bulan/rumah tangga miskin itu diperpanjang untuk mengantisipasi hambatan geografis dan cuaca di daerah-daerah pedalaman dan terpencil.

Tahun ini, meski menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah rumah tangga miskin sebanyak 18,5 juta namun pemerintah tetap mengalokasikan dana BLT sesuai jumlah rumah tangga sasaran pada pemberian BLT tahap kedua tahun lalu yakni sekitar 18,8 juta rumah tangga sasaran.

Alokasi dana untuk lanjutan program kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak tahun 2008 tersebut, menurut Chazali, total sebesar Rp 3,811 triliun dan dari jumlah tersebut sekitar Rp 3,7 triliun diantaranya akan dibayarkan langsung kepada rumah tangga miskin sasaran.

Seperti tahun sebelumnya, pembagian BLT bagi rumah tangga miskin di 33 provinsi dilakukan melalui kantor-kantor cabang PT Pos Indonesia. Dalam hal ini pemerintah membayar biaya jasa pembayaran Rp 5.000/rumah tangga sasaran kepada PT Pos Indonesia.

Pemerintah mulai melakukan program BLT pada 2006, menghentikannya sementara pada 2007 dan mulai melakukannya lagi pada tahun 2008.

Tahun 2008 lalu, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 14,1 triliun untuk program bantuan langsung tunai bagi 19,1 juta rumah tangga miskin selama tujuh bulan.

Penyaluran bantuan yang ditujukan untuk mempertahankan daya beli masyarakat miskin itu dilakukan setelah pemerintah mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak.

ant/fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Rekomendasi