SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Salatiga (Espos)–Dana bantuan bergulir untuk pengembangan koperasi dan usaha kecil menengah (UKM) yang dianggarkan dalam APBD Kota Salatiga 2009 senilai Rp 1 miliar hingga akhir tahun ini dipastikan tak tersalurkan. Belum terbentuknya Badan Layanan Umum (BLU) menjadi faktor utama pelaku UKM dan koperasi tak bisa menikmati dana pinjaman lunak tersebut.

Sesuai ketentuan yang diatur Peraturan Menteri Keuangan No 99/2008, dana bergulir yang yang sebelumnya digulirkan melalui dinas/intansi terkait saat ini harus disalurkan melalui BLU. BLU di Kota Salatiga belum terbentuk lantaran Pemkot setempat dinilai belum siap dengan persyaratan pembentukan BLU yang dinilai cukup berat.

Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM, Drs Petrus Resi mengutarakan, dengan terbitnya Peraturan Menkeu tersebut pihaknya menangguhkan untuk mengucurkan dana begulir tersebut meski sudah dianggarkan. Menurutnya, kendala penyaluran itu bukan karena dinas enggan menyalurkan, namun terganjal regulasi.

“Semua dana bergulir yang mengelola harus BLU, ketentuannya seperti itu. Membentuk BLU juga syaratnya cukup sulit. Salah satunya SDM-nya harus profesional. Di pusat, personel di Lembaga Pengelolaan Dana Bergulir, BLU-nya pusat, bukan PNS tapi orang-orang profesional. Dan pekerjaannya seperti di bank,” papar dia kepada Espos, Jumat (18/12).

Dikatakan Petrus, saat ini sudah ada upaya-upaya pembahasan dari Pemkot Salatiga untuk segera membentuk BLU. Walikota Salatiga, John Manuel Manoppo, menurut Petrus, sempat mengatakan sebagian besar dana bergulir yang disalurkan Pemkot berada di Dinas Disperindagkop UMKM. Sehingga untuk sementara ini pembentukan embrio BLU ditangani Disperindagkop UKM.

Petrus mengaku telah mencari berbagai informasi menyangkut pembentukan BLU. Ia berharap pada awal tahun 2010, BLU bisa terbentuk sehingga tidak ada lagi dana bantuan bergulir yang tak bisa dinikmati masyarakat.

Pemkot Salatiga mulai menyalurkan dana bergulir bagi pengembangan koperasi dan UKM sejak tahun 2002, 2004, 2006-2008. Menurut Petrus, sejauh ini pelaksanaannya cukup baik. Meski ada beberapa aliran dana yang macet, namun jumlahnya tidak besar.

“Untuk tahun depan, bantuan bergulir bergantung pada kemampuan keuangan daerah” pungkasnya.
kha

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya