SOLOPOS.COM - BI (Detikcom)

BI (Detikcom)

Jakarta (Solopos.com)–Bank Indonesia (BI) mencatat pinjaman luar negeri di industri perbankan pada April 2011 turun menjadi US$ 4,9 miliar dari posisi sebelumnya di akhir Desember 2010 yang masih cukup tinggi di US$ 7,2 miliar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Demikian diungkapkan oleh Plt Direktur Direktorat Perencanaan Strategis dan Humas BI Difi Johansyah seperti dilansir Detikcom, Senin (20/6/2011).

“Untuk mengantisipasi dan mencegah hot money karena capital inflow jangka pendek, BI sudah menerapkan pembatasan posisi saldo harian PLN (pinjaman luar negeri) bank jangka pendek maksimal 30% dari modal bank melalui PBI 13/7/PBI/2011,” kata Difi.

Menurutnya, pembatasan tersebut diantaranya bertujuan untuk mengurangi tekanan capital inflows dan mencegah channelling dana asing oleh bank domestik ke instrumen moneter.

“Aturan tersebut telah berhasil menurunkan exposure bank ke dana asing dari US$ 7,2 miliar di akhir 2010 menjadi US$ 4,9 miliar pada akhir april 2011,” terangnya.

Dari sisi pemenuhan ketentuan dimaksud, menurut Difi saat ini tidak ada bank yang memiliki rasio saldo harian PLN jangka pendek terhadap modal lebih dari 30%. “Posisinya rasio yang ada adalah masih dibawah 25 persen,” paparnya.

Lebih jauh Difi mengatakan, posisi ini menurun dari akhir 2010 yang masih tinggi dimana mencapai 44%.

(Detikcom/nad)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya