SOLOPOS.COM - Kondisi Gang Kasuari di Tegal, yang padat dilintasi pengendara sepeda motor. (Istimewa)

Solopos.com, TEGAL – Penerapan karantina mandiri di wilayah Kota Tegal membuat pengendara kendaraan roda dua bermobilitas tinggi kelimpungan. Mereka harus mencari jalan tikus di sela-sela perumahan warga akibat penerapan lockdown lokal di Tegal.

Dampak lockdown lokal sangat dirasakan warga di Gang Kasuari di pinggir Jl. KS Tubun dekat Jl. Merpati, Kelurahan Randugunting, Kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal, Jawa Tengah. Area yang dikenal dengan sebutan Pasar Pojok itu kini ramai dilalui kendaraan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kebisingan di Gang Kasuari diceritakan oleh Firman, salah satu warga di sana. Dia menceritakan banyak sepeda motor berlalu lalang di gang rumahnya yang hanya selebar satu meter.

Imbas Corona, Listrik Digratiskan Selama 3 Bulan, Simak Skemanya!

Gang Kasuari Padat

Akibatnya, kawasan rumah Firman menjelma seperti gang senggol. Pengendara sepeda motor berdesakan melintasi gang sempit itu.

“Para pengendara saling berebut lewat dan berdesakan di gang, sehingga asap kendaraan memenuhi gang dan debu berhamburan,” katanya kepada Solopos.com berdasarkan laporan warga Tegal, Diah Candraningrum, Selasa (31/3/2020).

Warga di Gang Kasuari khawatir banyaknya pengendara yang melintas merusak kondisi jalan. Selain itu, keberdaan pengendara membuat warga was-was lantaran gang sempit itu sering dilalui anak kecil.

“Dikhawatirkan, anak-anak tersebut akan tertabrak motor yang lewat,” lanjut dia.

Pendaftaran Nikah Kini Lewat Online karena Corona, Ini Prosedurnya!

Selain itu suara deru mesin yang bising membuat warga sekitar terganggu. Apalagi kendaraan melintasi Gang Kasuari sejak pukul 05.00 WIB hingga 22.00 nonstop akibat lockdown lokal di Tegal.

“Kadang saat lewat, mereka melintas dengan kecepatan tinggi. Jika berpapasan dengan kendaraan di depan, keriuhan suara pengendara motor pun terjadi, “ ujar dia.

Gang Kasuari menjadi jalur alternatif di tengah lockdown lokal karena menghubungkan jalan utama di Tegal. Yakni Jl. KS Tubun ke arah selatan dan Jl. Mayjen Sutoyo ke arah utara.

Gara-Gara Virus Corona, Internet Sedunia Lemot

50 Ruas Jalan Ditutup

Sebagai informasi, Jl. Mayjen Sutoyo merupakan salah satu akses masuk ke dalam pusat Kota Tegal yang tidak ditutup. Sebelumnya Pemkot Tegal menutup 50 ruas jalan utama sejak Senin (30/3/2020) sebagai bentuk lockdown lokal mencegah persebaran virus corona.

Lockdown lokal di Tegal dengan penutupan jalan itulah yang menyebabkan Gang Kasuari berubah menjadi gang senggol yang selalu padat. Firman menilai aksi pengendara berjubel di gang itu sama saja dengan bentuk kegagalan pembatasan sosial.

WHO: Virus Corona Tidak Menular Lewat Udara

“Dengan berjubel di gang, sama saja program social distancing gagal,” kata Firman lagi.

Dia pun meminta Pemkot Tegal memberikan pengamanan dan menjaga ketertiban di kawasan tersebut. Dia menyarankan pembukaan akses di Jl. Merpati agar bisa dilewati kendaraan bermotor.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya