SOLOPOS.COM - Ilustrasi Rokok (Liputan6.com)

Ada dampak posifit dan negatif kenaikan harga rokok.

Solopos.com, JAKARTA —  Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengimbau kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengenai potensi terjadinya PHK massal akibat dari kebijakan pemerintah soal wacana kenaikan cukai rokok yang sampai dua kali lipat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Anggota Komisi XI DPR RI, Sukiman, mengatakan, sebaiknya pemerintah melihat seluruh aspek sebelum wacana tersebut benar-benar diimplementasikan. “Paling tidak saya melihat hal yang perlu dilihat, bisa saja dari sisi penerimaan negara, tetapi juga dari sisi lapangan kerja, termasuk juga pelaku usaha,” kata Sukiman, seperti dikutip Solopos.com dari Okezone, Selasa (22/8/2016).

Sukiman melanjutkan, para pelaku usaha rokok di bilangan Jawa Timur sudah memberikan surat kepada Komisi XI mengenai dampak dari kenaikan cukai rokok yang sampai dua kali lipat ini. “Teman-teman di Jawa Timur khawatir akan terjadi PHK massal, gara-gara kebijakan ini, ini semua saya pikir perlu menjadi kajian,” tambahnya.

Menurut Sukiman, dari sudut kesehatan memang wacana kenaikan cukai rokok ini sudah tepat. Dipastikan, dengan harga rokok menjadi Rp50.000 per bungkus, jumlah konsumen akan mengalami penurunan.

“Tapi dari segi penerimaan negara itu hampir Rp100 triliun lebih cukainya, saya pikir ini yang nanti akan kita pertanyakan, apakah ini wacana atau sudah masuk dalam RAPBN 2017,” tukasnya.

Dampak Buruk Perokok Aktif

Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak, Firman Rahmatullah, mengatakan perokok aktif memiliki resiko terkena penyakit gagal jantung. “Kami minta masyarakat agar membiasakan pola hidup sehat dengan tidak merokok,” kata Firman, seperti dikutip Solopos.com dari Antara, Selasa.

Selama ini, angka kematian di Indonesia tertinggi adalah penyakit jantung dan stroke, sehingga masyarakat dapat menghindari budaya merokok.  Saat ini, semua perusahaan cukai rokok memasang gambar tengkorak, bahkan merokok membunuh pada setiap bungkus rokok.

Sebab, rokok itu mengandung zat berbahaya baik perokok dan perokok pasif yang terkena asap di sekitarnya. Karena itu, pihaknya berharap warga yang sebelumnya perokok aktif maka dapat dihindari dengan tidak merokok.

Perokok juga menimbulkan resiko berbagai penyakit tidak menular, seperti gagal jantung dan stroke serta diabetes. “Kami minta warga membiasakan pola hidup sehat dengan tidak merokok itu,” katanya.

Penyebaran penyakit jantung disebabkan oleh dampak pembangunan yang mengubah pola hidup menjadi lebih tidak sehat diantaranya perokok itu. “Kita terus mengoptimalkan pelayanan agar penderita jantung bisa kembali hidup sehat,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya