Solopos.com, KEDIRI — Sejumlah pedagang hewan kurban di Kediri Jawa Timur menyatakan terancam merugi karena dua bulan menjelang Iduladha kesulitan mencari stok hewan kurban dengan harga kompetitif.

PromosiMitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hal itu disebabkan karena larangan masuk hewan ternak dari luar daerah guna menanggulangi penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK).

 

Pedagang menjual sapi di pasar hewan Tertek, Kediri, Jawa Timur, Senin (23/5/2022). (Antara/Prasetia Fauzani)

 

Baca Juga: 13 Sapi Terinfeksi PMK, Pasar Hewan di Wonogiri Ini Ditutup Sementara

Sementara itu, Pemkab Kediri, Jawa Timur, menemukan terdapat enam kecamatan dengan jumlah 76 kasus suspect penyakit mulut dan kuku (PMK) ternak yang terjadi hanya dalam empat hari.

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menyampaikan temuan 76 kasus suspect PMK di Kabupaten Kediri terjadi terjadi secara signifikan, hanya dalam waktu empat hari, sehingga patut menjadi kewaspadaan bersama.

Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kediri juga terus melakukan pemantauan kesehatan hewan ternak serta melakukan penyemprotan disinfektan di pasar guna menangkal penyebaran penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak.

 

Petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan menyemprotkan cairan disinfektan pada sapi yang akan memasuki pasar hewan Tertek, Kediri, Jawa Timur, Senin (23/5/2022). (Antara/Prasetia Fauzani)

 

Pemkab Kediri melakukan penyemprotan disinfektan dan memantau kesehatan hewan secara berkelanjutan di pasar guna menangkal penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak. (Antara/Prasetia Fauzani)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Rekomendasi