Solopos.com, KEDIRI — Sejumlah pedagang hewan kurban di Kediri Jawa Timur menyatakan terancam merugi karena dua bulan menjelang Iduladha kesulitan mencari stok hewan kurban dengan harga kompetitif.
PromosiMitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Hal itu disebabkan karena larangan masuk hewan ternak dari luar daerah guna menanggulangi penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK).
Baca Juga: 13 Sapi Terinfeksi PMK, Pasar Hewan di Wonogiri Ini Ditutup Sementara
Sementara itu, Pemkab Kediri, Jawa Timur, menemukan terdapat enam kecamatan dengan jumlah 76 kasus suspect penyakit mulut dan kuku (PMK) ternak yang terjadi hanya dalam empat hari.
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menyampaikan temuan 76 kasus suspect PMK di Kabupaten Kediri terjadi terjadi secara signifikan, hanya dalam waktu empat hari, sehingga patut menjadi kewaspadaan bersama.
Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kediri juga terus melakukan pemantauan kesehatan hewan ternak serta melakukan penyemprotan disinfektan di pasar guna menangkal penyebaran penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak.