SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/gogole image)

Dampak perang yang terjadi di Irak dan Suriah berupa hancurnya sejumlah warisan budaya.

Solopos.com, BEIRUT- Direktur Jenderal Eksekutif United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO), Irina Bokova, pada Jumat (15/5/2015) menegaskan perlunya untuk melindungi warisan dunia yang terancam oleh kerusuhan dan fanatisme di Timur Tengah.

Promosi BRI Sambut Baik Keputusan OJK Hentikan Restrukturisasi Kredit Covid-19

“Reaksi kita terhadap kaum fanatik terletak pada perlindungan warisan dan kebudayaan,” kata Bokova setelah pertemuan dengan Menteri Urusan Luar Negeri Lebanon Gebran Bassil, sebagaimana dikutip Xinhua di Jakarta, Sabtu (16/5/2015) pagi. Ia menekankan perlunya perlindungan warisan dunia.

UNESCO prihatin dengan penghancuran warisan budaya di Irak dan Suriah, kata Bokova. Ia menambahkan mereka berbagi pandangan mengenai perlunya menghadapi fanatisme dan strategi guna menghadapi penghapusan sejarah dan ingatan kolektif.

Kedua pejabat itu juga menyerukan diselamatkannya warisan budaya dunia terutama tempat bersejarah yang terancam oleh kerusuhan dan fanatisme di Timur Tengah.

Mereka menyerukan “perlindungan keragaman budaya dan kelompok agama, terutama kelompok minoritas, dari segala macam penganiayaan”.

“Kami membahas cara untuk melindungi warisan dan menangani fanatisme. Saya ingin Lebanon menjadi negara yang stabil dan negeri ini penting buat UNESCO,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya