SOLOPOS.COM - Ilustrasi memarahi anak (Freepik).

Solopos.com, SOLO -- Jika sering membentak anak, orang tua harus waspada karena mempunyai dampak negatif, salah satunya terhadap kesehatan si kecil.

Sebagai orang tua, tidak mudah memang mengontrol emosi saat kesal terhadap buah hati. Apalagi dengan beban pekerjaan di kantor dan juga rumah berantakan, potensi membentak anak yang mempunyai dampak negatif ini semakin besar.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kunyit Diklaim Bisa Membunuh Virus Tertentu, Termasuk Corona?

Sebagaimana diinformasikan pengelola akun Instagram @ditimangtimang, Senin (31/8/2020), maka dari itu, sebagai tua harus pandai-pandai mengendalikan emosi.

"Yuuk belajar mengendalikan emosi, jadi ibu itu berat tapi akan lebih berat lagi kalo si kecil kenapa-napa karena bentakan kita," ujar dia.

Cara Menghilangkan Komedo dengan Alami Tanpa Rasa Sakit

Berikut ini empat dampak negatif sering membentak anak.

1. Tumbuh Menjadi Anak yang Emosional

Dengan sering membentak, secara psikologis anak akan meniru apa yang dilakukan oleh kedua orang tuanya.

Berdasarkan sebuah artikel yang tayang di situs Hellosehat.com yang disarikan dari Child Development Journal, anak akan terbiasa melihat perilaku kasar baik secara fisik maupun verbal dari kedua orang tuanya sebagai bentuk penyelesaian masalah. Sehingga anak akan berpikir untuk memecahkan masalah dengan emosi.

Kesurupan Bisa Menular Terutama pada Perempuan, Ini Cara Mencegahnya

2. Anak Menjadi Depresi

Dampak negatif membentak selanjutnya adalah si anak menjadi depresi. Bahkan, perasaan itu akan terus bertahan hingga dewasa karena trauma masa kecil.

3. Kelelahan Jantung

Pada poin ketiga ini yang paling ditakutkan. Pasalnya, sering membentak anak akan berdampak pada kesehatan organ jantung si kecil.

Hal tersebut juga diungkap oleh dokter dan juga dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW), Yogyakarta, Godeliva Maria Silvia Merry.

Insomnia? Begini Cara Tidur Ala Militer, Dijamin 2 Menit Langsung Terlelap

"Jantung sangat merespons suara-suara yang memiliki tone berbeda," ujar Silvi dilansir Detik.com, Selasa (15/4/2014).

Denyut nadi seseorang akan berubah-ubah menyesuaikan jenis suara yang didengar. Apalagi sifat jantung juga responsif terhadap suara-suara, termasuk nada tinggi.

Bikin Iri! Ini Momen Mesra Tante Ernie Pemersatu Bangsa Bareng Suami

"Itulah mengapa ibu-ibu atau orang tua yang suaranya selalu tinggi, mungkin denyut jantung anaknya menjadi lebih cepat, deg-degan," tambah dia.

4. Kepercayaan kepada Orang Tua Menurun

Dampak negatif membentak keempat akan menurunkan rasa percaya anak kepada orang tua, termasuk tidak mau mendengarkan apa yang dikatakan ayah maupun bunda.

Dianggap Berbahaya, Ternyata Kulit Ayam Juga Punya Manfaat Lho

Cara Bikin Hidung Mancung Secara Alami Tanpa Oplas, Nomor 3 Yakin Bisa?

Tips Parenting Lainnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya