Dampak musim kemarau bikin jalan berdebu sehingga mengganggu pernapasan warga.
Solopos.com, SRAGEN — Warga yang tinggal di sepanjang jalan Masaran-Plupuh, Sragen, mengeluhkan debu jalanan yang mengganggu pernapasan.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Pengamatan “Rumah saya selalu kotor. Kadang sampai bosan membersihkan. Belum ada satu jam setelah dibersihkan, pasti sudah kotor lagi,” terang Hastuti, 35, warga Desa Masaran saat ditemui Selain membuat rumah cepat kotor, debu beterbangan itu juga mengganggu pernapasan. Dia mengaku tidak betah berlama-lama di halaman rumah karena banyaknya debu yang beterbangan. Debu itu bisa membuatnya sesak napas dan batuk-batuk. “Saya terus terang kasihan dengan para tetangga saya yang memiliki anak kecil. Saya yang sudah dewasa saja merasa terganggu pernapasannya apalagi masih bayi atau balita,” kata dia. Sapto, 40, warga lain mengatakan setiap hari dirinya harus menyirami halaman rumahnya supaya debu tidak beterbangan. Dia mengaku amat terganggu dengan debu-debu yang beterbangan itu.
Pasalnya, sejak banyak debu beterbangan, toko bambu miliknya cenderung sepi pembeli. “Ini baru toko bambu, belum warung makan. Kalau banyak debu beterbangan, orang tidak mungkin betah berlama-lama di warung makan di pinggir jalan ini,” jelasnya. Pada awalnya Sapto mengaku sempat mengalami gangguan pernapasan karena banyak menghirup debu jalanan. Namun, lambat laun, dia sudah terbiasa dengan debu itu. “Debu jalanan itu muncul karena kondisi jalan yang rusak tidak lekas diperbaiki. Kondisi ini sudah hampir lima tahun. Saat musim hujan, permukaan jalan sangat becek dan licin. Saat musim kemarau seperti ini, kondisi jalan penuh debu,” beber dia. Kepala Pukesmas II Plupuh, Wahyu Kurniawan, mengakui jalan Masaran-Plupuh memang dipenuhi debu yang beterbangan. Dia mengimbau warga sekitar dan pengendara motor selalu mengenakan masker ketika melintasi jalan Masaran-Plupuh.
“ISPA [inveksi saluran pernapasan akut] merupakan salah satu penyakit yang perlu diwaspadai pada musim kemarau seperti ini. Saya menganjurkan warga selalu mengenakan masker. Perbanyak minum air putih dan kurangi minum es yang menggunakan gula sintetis,” jelas Wahyu kepada