SOLOPOS.COM - Walikota Solo Hadi Rudyatmo (memegang nozle) memimpin langsung pembersihan abu vulkanik akibat letusan gunung Kelud di Jl Slamet Riyadi, Solo, Jumat (14/2/2014). (Sunaryo HB/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO–Wali Kota Solo, Hadi Rudyatmo mengatakan pihaknya menginstruksikan seluruh lurah se-Kota Solo pada Minggu (16/2/2014) pagi ini menggerakkan warganya membersihkan lingkungan dari debu vulkanis akibat letusan Gunung Kelud di Jatim. Dikhawatirkan jika debu tidak segera dibersihkan akan mengganggu kesehatan warga.

“Selain itu kami juga memrioritaskan pembersihan pada pusat-pusat perbelanjaan yang ada di Solo. Dengan demikian roda perekonomian bisa segera normal kembali,” ujar Rudy ketika ditemui wartawan seusai menghadiri HUT ke-51 GOW Solo di Kampung Srambatan, Sabtu (15/2).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seperti diwartakan sebelumnya, Gunung Kelud di Jatim pada Kamis (13/2) pukul 22.50 WIB meletus. Dampak abu vulkanis akibat letusan Gunung Kelud dianggap lebih dahsyat dibanding erupsi Gunung Merapi tahun 2010.

Selain membuat separuh wilayah di Pulau Jawa—termasuk Soloraya—menjadi kelabu, dampak abu vulkanis juga melumpuhkan penerbangan di Jawa, mematikan aktivitas perekonomian serta pendidikan di berbagai daerah.

Lebih lanjut Rudy mengatkaan akibat parahnya paparan debu vulkanis di Solo, pihaknya menunda sejumlah acara di antaranya Solo Carnaval, upacara hari jadi Kota Solo dan sebagainya. “Upacara hari jadi Kota Solo terpaksa harus ditunda. Masa nanti upacar para peserta memakai masker semua kan lucu,” ujar dia.

Dia juga mengimbau seluruh puskesmas di Solo memaksimalkan layanan dengan baik. Diarapkan puskesmas melayani seluruh warga yang membutuhkan layanan kesehatan hingga pukul 19.00 WIB dengan senyum.

Menyinggung antisipasi kekurangan masker yang ada di Solo, Rudy menginstruksikan warga mengenakan penutup hidung darurat. Dia berharap kekurangan masker di Solo segera diatasi karena pihaknya mengaku telah mengupayakan bantuan masker ke seluruh atau lima kecamatan di Solo.

“Saya telah mendistribusikan 50 boks masker ke kecamatan. Nanti kalau kurang diusakan lagi, sebab kalau menyediakan terlalu banyak, nanti kedaluwarsa. Karena masker itu ternyata ada kedaluwarsanya. Sekarang kami sudah mengambil masker lagi dari Surabaya,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya