SOLOPOS.COM - Ilustrasi aktivitas pengelolaan paket di kantor pos (JIBI/dok)

Solopos.com, SOLO — Pengiriman paket melalui jalur udara terhambat sejak Gunung Kelud meletus akibat adanya hujan abu hampir di setengah wilayah Pulau Jawa.

Marketing and Sales Manager PT Garuda Indonesia Solo Endy Latief menyampaikan sejak bandara ditutup pihaknya tidak bisa melakukan pengiriman barang melalui jalur udara. Oleh karena itu, menurut Endy, pengiriman paket yang sudah masuk ke Garuda Indonesia Cargo dilakukan melalui jalur darat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut dia, paket yang berasal dari Solo tidak terlalu banyak karena selama tiga hari ini kapasitas tiap flight tidak terisi penuh. “Barang-barang yang dipaketkan biasanya barang komoditas pangan jadi kalau ada penundaan atau keterlambatan pengiriman tidak akan merusak barang. Tapi rata-rata pengiriman dialihkan ke angkutan darat,” ungkap Endy kepada wartawan, Sabtu (15/2/2014).

Endy menyampaikan belum bisa memprediksi waktu keterlambatan. Hal ini karena menunggu situasi di bandara kondusif sehingga mulai kembali beroperasi. Kepala Kantor Pos Cabang Solo, Fuad Khamali, menyampaikan meski pada Jumat (14/2/2014) situasi kurang kondusif akibat hujan abu, pihaknya tetap buka seperti biasa.

Namun untuk pengiriman pos ekspres, dia menuturkan ada keterlambatan satu hari. Hal ini karena pos ekspres biasanya dikirim melalui udara tapi sejak Bandara Adi Soemarmo ditutup otomatis pengiriman dialihkan melalui jalur darat yang membutuhkan waktu hingga 14 jam. Fuad menjelaskan pengiriman yang dilakukan melalui udara adalah pos ekspres sedangkan yang melalui darat biasanya paket biasa dan pos kilat khusus. Tapi kini semuanya dikirim lewat darat.

“Biasanya kami menerima pengiriman mail beratnya 600 kg sampai satu ton sedangkan untuk out going [pengiriman ke luar kota] biasanya sekitar 500 kg. Tapi semua itu [pengiriman] dipindah ke jalur darat,” paparnya.

Meski begitu, Fuad mengaku tetap menerima jasa pengiriman dengan memanfaatkan semua jalur untuk pengiriman surat dan paket. Keterlambatan tersebut menurut Fuad tidak ada kompensasi ke pelanggan. Hal ini karena keterlambatan dipengaruhi oleh alam.

Direktur Operasional JNE, Edi Santoso, juga menyampaikan akibat ditutupnya sebagian besar bandara di Pulau Jawa, seperti Bandara Adi Soemarmo Solo, Bandara Adi Sucipto Jogja, Bandara Achmad Yani Semarang, Bandara Juanda Surabaya dan Bandara Abdul Rachman Saleh Malang, menyebabkan pengiriman terganggu. Edi menuturkan pihaknya tidak bisa menjanjikan waktu pengiriman untuk wilayah-wilayah yang terdampak bencana alam tersebut.

“Kami tetap berusaha melakukan langkah antisipatif, yaitu dengan mengirimkan barang melalui jalur darat untuk tujuan Malang, Surabaya, Madiun, Solo, Yogyakarta dan Magelang,” kata Edi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya