SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Dok)

Harianjogja.com, SLEMAN—Pasien penderita asma (asthma) di rumah sakit meningkat pasca hujan abu vulkanik Gunung Kelud. Debu abu vulkanik memang menjadi pemicu kuat kambuhnya penyakit bagi para penderita asma.

“ISPA [Infeksi Saluran Pernapasan Atas] juga ada, tapi lebih cenderung ke asma yang meningkat sekali,” kata Emy Andrini, saat ditemui di gedung Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Islam Yogyakarta (RSIY) PDHI Kalasan, Senin (17/2/2014) sore.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dikatakan Emy Andrini, pasien penderita asma yang ditangani sejak Jumat (14/2/2014) memang lebih banyak daripada hari biasa.

“Kamis sebelum hujan abu ada tiga pasien asma. Rata-rata memang tiga hingga empat pasien per hari. Lalu pada Jumat ada lima pasien asma, Sabtu tujuh pasien dan Minggu enam pasien,” paparnya.

Pasien yang datang dalam keadaan sesak napas beberapa di antaranya harus menjalani rawat inap.

Lebih lanjut Emy Andrini mengungkapkan, ada pasien yang memang tidak disiplin menggunakan masker. Padahal masker berguna untuk menghindari paparan alergen, polutan, dan iritan.

“Bahkan di dalam ruangan juga sebaiknya tetap terlindung masker,” tambahnya.

Dia menyarankan masyarakat untuk menjaga daya tahan tubuh, di antaranya dengan banyak minum air dan mengonsumsi vitamin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya