SOLOPOS.COM - Petani sayur terpaksa memanen dini tanaman mereka paska-hujan abu dari letusan Gunung Kelud, Jatim, Sabtu (15/2/2014).(JIBI/Solopos/Septhia Ryanthie)

Solopos.com, BOYOLALI – Kalangan petani sayur di lereng Gunung Merapi, Kabupaten Boyolali, terpaksa memanen dini tanaman mereka, menyusul hujan abu dari letusan Gunung Kelud yang melanda wilayah itu, Jumat (14/2/2014). Keputusan panen dini tersebut tidak lepas dari pengalaman mereka saat terjadi erupsi Gunung Merapi beberapa waktu lalu, yang berimbas pada rusaknya ratusa hektare lahan pertanian sayuran yang mereka tanam.

Salah satu petani di Kecamatan Cepogo, Rubinah, 35, mengaku cemas hujan abu bisa merusak sayuran yang ia tanam beberapa waktu ini, seperti yang pernah dialaminya saat erupsi Gunung Merapi, 2010 silam.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Yang pasti tanaman jadi rusak dan saya waktu itu rugi. Makanya sekarang ini saya juga terpaksa panen dini, kalau tidak nanti ruginya lebih banyak,” ungkap Rubinah ketika ditemui wartawan di sela-sela aktivitasnya memanen sayuran di ladangnya, Sabtu (15/2/2014).

Aneka jenis sayuran yang dipanen, sebelum dijual ia bersihkan terlebih dulu agar abu vulkanik hilang dari tanamannya.

“Sebelum saya jual di pasar ya saya cuci dulu agar abunya hilang,” katanya.

Rubinah mengatakan turunnya hujan bisa sedikit membantu para petani lebih cepat membersihkan sisa abu vulkanik pada tanaman mereka.

Hal senada disampaikan petani sayur lainnya, Senap. Dia mengaku terpaksa memanen lebih awal sayuran wortel, sawi, dan daun adas yang ia tanam, karena khawatir rusak setelah diguyur abu vulkanik Gunung Keludu. Menurut dia, abu vulkanik yang panas bisa menggangu pertumbuhan sayuran. Bahkan mengakibatkan sayuran rusak dan mati.

“Sayurannya jadi kering dan mati. Kami tidak ingin mengambil risiko menunggu hujan agar sayuran bersih dari abu itu. Lebih baik kami memanen sayuran yang sudah mulai umur, lebih awal,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya