SOLOPOS.COM - Pesawat komersial yang berhenti beroperasi di Bandara Adisoemarmo yang tertutup abu vulkanik, Jumat (14/2/2014) pagi. Bandara ini baru akan dibuka Kamis (20/2/2014). (Adib Muttaqin Asfar/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daops VI/Yogyakarta tidak menambah rangkaian maupun mengoperasikan KA tambahan untuk memfasilitasi limpahan penumpang pesawat terbang yang gagal berangkat Jumat (14/2/2014).

Di sisi lain, sejumlah perusahaan otobus (PO) yang melayani jalur Solo-Jakarta, Solo-Surabaya dan sekitarnya pilih mengurangi 50% armada atau menyesuaikan jumlah penumpang. Manager Humas PT KAI (Persero) Daops VI/Yogyakarta, Bambang S Prayitno, menuturkan hujan abu vulkanis dari letusan Gunung Kelud mempengaruhi perjalanan KA.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Oleh karena itu semua KA diminta mengurangi kecepatan karena jarak pandang terbatas 30 m hingga 50 m. Bambang menegaskan belum melakukan pembatalan perjalanan KA hingga Jumat (14/2/2014) malam. Namun kebijakan akan diambil apabila kondisi memburuk demi keamanan perjalanan KA.

Ekspedisi Mudik 2024

Bambang juga mengungkapkan PT KAI Daops VI/Yogyakarta tidak mengambil kebijakan khusus untuk menambah rangkaian maupun menyediakan KA tambahan untuk mengangkut limpahan penumpang dari maskapai. PT KAI Daops VI/Yogyakarta hanya memaksimalkan rangkaian yang ada.

“Keterlambatan sekitar 7-50 menit saat pagi. Namun mulai berangsur normal saat siang. Kami tidak menambah rangkaian dan KA tambahan untuk sementara waktu. Pertimbangan utama adalah keselamatan dan keamanan perjalanan KA,” kata Bambang saat dihubungi Solopos.com, Jumat (14/2/2014).

Sementara itu sejumlah perusahaan otobus (PO) memilih mengurangi jumlah armada sekitar 50% dibanding hari biasa. Seperti dituturkan salah satu karyawan PO Mulyo Indah yang melayani tujuan Solo-Jakarta-Bogor, Mujiyanto. Dia menuturkan belum dapat memastikan apakah hujan abu vulkanis mempengaruhi penumpang.

Namun dia mengaku hanya menyiapak satu armada dari total dua-tiga armada yang dimiliki. Demikian hal PO Bandung Express dan PO Jogja Cepat. Salah satu karyawan PO Bandung Express, Suwardi, menjelaskan calon penumpang yang membeli tiket berkurang dibanding hari biasa. Namun dia belum dapat memastikan apakah pemilik armada akan mengurangi bus atau tidak.

“Ada yang beli tetapi berkurang. Mungkin terganggu suasana. Kami belum ada informasi soal pengurangan armada,” ungkap Suwardi saat ditemui Solopos.com di sela-sela menunggu pembeli di loket pembelian tiket bus malam di UPTD Terminal Tirtonadi Solo, Jumat (14/2/2014).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya