SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Antara)

Solopos.com, JAKARTA — Paparan abu vulkanik bisa menjadi ancaman serius bagi kesehatan anak-anak. Selain mengancam mata, abu vulkanik akibat letusan Gunung Kelud bisa menginfeksi para-paru dan memicu terjadinya asma.

Spesialis Penyakit Anak dari RS Premier Jatinegara Jakarta, Dokter Marissa T.S. Pudjiadi, mengatakan yang harus dilakukan masyarakat saat ini adalah menghindari paparan abu vulkanik ini, termasuk pada anak-anak. Keluarga dapat mengungsi ke tempat yang lebih aman. Bagi anak-anak, usahakan keluar rumah seminimal mungkin. Bila harus keluar gunakan masker.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Bila terkena mata dibilas dengan air mengalir sebanyak mungkin. Jika abu sudah menginfeksi paru-paru, atau memacu terjadinya asma, sebaiknya mencari pertolongan ke dokter terdekat,” kata Marissa saat dihubungi di Jakarta, Senin (17/2/2014).

Di tempat pengungsian, tambahnya, selain harus tetap menghindari abu vulkanik, warga sebisa mungkin menghindari abu vulkanik dengan tetap menggunakan masker. Selain itu, masyarakat diminta waspada terhadap berbagai gejala yang timbul. Bila muncul gejala penyakit, segera cari pertolongan medis.

Marissa menuturkan di dalam abu vulkanik terkandung berbagai partikel debu sampai kerikil, termasuk logam dan berbagai zat yang ada di dalam perut bumi. Ukuran partikel juga bervariasi. Bagi warga yang terkena abu dalam radius dekat dari kawah gunung, mungkin merasakan dampak batu-batuan yang lebih besar dan abu yang sangat pekat. Namun bagi yang berada dalam radius lebih jauh, partikel batu-batuannya lebih kecil dan abu tidak terlalu pekat.

Meski tidak pekat, abu vulkanik ini tetap berbahaya bagi kesehatan manusia. Bagian tubuh yang paling terpengaruh dari abu vulkanik adalah sistem pernapasan karena sistem pernapasan manusia tidak dirancang untuk memfilter abu vulkanik.

Bila abu yang pekat terhisap dan masuk ke paru-paru, abu vulkanik akan mengiritasi saluran napas, dan menyebabkan infeksi salauran pernapasan atas (ISPA), infeksi saluran napas bawah, sampai sesak napas yang berat. “Selain itu pada anak atau orang dewasa yang sensitif dan memiliki asma, abu tersebut juga dapat memacu timbulnya asma. Abu vulkanik juga dapat mengiritasi mata,” ungkap Marissa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya