SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Bisnis KTI)

Ilustrasi (Bisnis KTI)

JOGJA—Menjelang tutup tahun 2012, industri mebel baik skala nasional maupun lokal masih lesu. Tahun depan pun diperkirakan sektor ini masih akan mengalami kelesuan pasar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Pasar Amerika dan Eropa masih belum stabil, adanya krisis tersebut tahun depan sektor industri ini akan melorot,” ujar Ketua DPP Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Ambar Tjahyono sat ditemui Harian Jogja beberapa waktu lalu.

Ekspedisi Mudik 2024

Ambar menyebutkan pasar ekspor mebel dan kerajinan Indonesia masih didominasi oleh pasar Amerika dengan market share 30%.“Peringkat pertama masih didominasi dari Amerika, sedangkan kedua Eropa dengan market share mencapai 27 persen,” tandasnya.

Krisis finansial Amerika dan Eropa tak hanya berimbas pada kalangan pengusahaa mebel saja namun juga kalangan pengrajin. Mereka lebih merasakan dampak dari penurunan pembelian produk nasional ini.

Sekretaris Asmindo DIY Hendro Wardoyo menambahkan sektor usaha kecil dan menengah seperti UMKM dan UKM lebih merasakan dampak dari krisis tersebut. Pasalnya, industri kecil masih mengandalkan konsumen yang sebanding. Sepanjang tahun ini penurunan yang dialami sektor industi ini di DIY mencapai 20% hingga 30%.

“Industri menengah partner usahanya menengah ke atas. Sementara industri kecil pembelinya masih dari kalangan menengah ke bawah juga. Sehingga ini mulai membuat banyak pengusaha kecil di Jogja tutup,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya