SOLOPOS.COM - Tanaman melon di areal persawahan di Karangasem, Laweyan, Solo, telah dibersihkan dari abu vulanis Gunung Kelud, Jatim. Foto diambil, Selasa (18/2/2014). (JIBI/Solopos/Iskandar)

Solopos.com, SOLO–Salah seorang petani melon di Kelurahan Karangasem, Laweyan, Solo mengaku rugi puluhan juta rupiah gara-gara tanamannya terpapar letusan abu vulkanis Gunung Kelud. Karena pascahujan abu tengkulak yang biasanya membeli hasil panennya minta keringanan harga.

“Kerugian kami kira-kira Rp30 juta. Karena setelah hujan abu, bakul yang telah memberi uang panjar Rp5 juta meminta keringanan,” ujar pemilik tanaman melon, Ny Muhtar, 43, ketika ditemui wartawan, Selasa (18/2).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seperti diwartakan dalam harian ini Gunung Kelud di Jatim, meletus pada Kamis (13/2) malam. Akibatnya material gunung tersebut terlempar ke angkasa dan menyebar ke berbagai daerah. Kota Solo, DI Jogjakarta, Bandung dan sebagainya yang jaraknya ratusan kilometre dari Gunug Kelud tertimpa abu vulkanis.

Lebih lanjut Ny Muhtar mengatakan akibat letusan itu, tanaman melon an cabai yang ditanamnya terpapar abu vulkanis. Guna menyelamatkan tanaman melon yang buahnya hampir dipanen itu pihaknya harus mengerahkan tenaga untuk mencuci ribuan buah melon yang ada di sawah.

“Untuk membersihkan buah melon dari abu vulkanis, kami menggunakan air yang kami semprotkan dengan kompresor. Karena itu setelah tahu tanaman terkena abu kami dengan cepat langsung menyemprot buah denga air,” ujar dia.

Ia menjelaskan tanaman melonnya yang ditanam pada lahan seluas kira-kira 6.000 meter persegi, sebagian di antaranya sudah dibeli bakul. Ketika itu bakul yang telah memberi uang muka Rp5 juta tersebut berani membeli melonnya senilai kira-kira Rp90 juta dengan luas lahan kira-kira 5.000 meter persegi.

Tetapi karena ada bencana alam Gunung Kelud meletus yang abunya sampai di berbagai tempat, bakul yang memebeli melonnya minta keringanan. “Katanya harga melon anjlok, sebab dengan adanya debu vulkanis ini petani melon di Jogja juga banyak yang memanen melon,” ujar dia.

Sementara itu salah seorang penjaga tanaman buah melon, Awaludin, 34, membenarkan melon milik Ny Muhtar telah dibeli tengkulak. Namun karena beberapa waktu lalu tanaman itu terpapar abu vulkanis, pemilik menyemproti buah melon yang hampir dipanen dengan air.

“Kalau tidak ingin buah melonnya busuk, memang buah yang terkena abu Gunung Kelud itu harus segera dibersihkan. Karena itu beberapa waktu lalu buah melon ini dicuci dengan air,” terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya