SOLOPOS.COM - Salah seorang dari PT Krisbow Indonesia melakukan penyemprotan untuk membersihkan abu vulkanis di Candi Prambanan, Kamis (20/2/2014). (JIBI/Solopos/Ayu Abriyani)

Panas terik matahari membuat tenggorokan terasa kering. Banyaknya debu yang beterbangan karena tertiup angin membuat sejumlah orang yang berada di kawasan Candi Prambanan, Klaten, Kamis (20/2/2014), harus memakai masker sebagai pelindung.

Masker pelindung untuk mencegah debu masuk ke saluran pernapasan juga dikenakan sejumlah orang yang mengenakan seragam perpaduan putih dan kuning. Mereka sibuk menyemprot bagian-bagian candi dengan air untuk menghilangkan debu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hingga Kamis, kompleks wisata Candi Prambanan memang belum dibuka untuk umum karena masih dalam tahap pembersihan pascameletusnya Gunung Kelud, Jumat (14/2/2014), pekan lalu. Abu vulkanis yang menutupi kawasan Candi Prambanan saat itu setebal tiga hingga lima sentimeter. Pengelola pun terpaksa menutup kawasan wisata yang merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO itu sampai proses pembersihan selesai.

Berangkat dari kepedulian menjaga kelestarian budaya Indonesia, tim dari PT Krisbow Indonesia melakukan aksi bakti sosial membersihkan Candi Prambanan pada Kamis dan Jumat (21/2/2014). Tujuan kegiatan ini supaya kawasan wisata itu bisa segera dibuka kembali untuk umum.

Menurut Chief Operating Officer PT Krisbow Indonesia, Hadi Purnama, Prambanan merupakan candi Hindu terbesar di Indonesia dengan arsitektur sarat cerita bersejarah. Ia pun prihatin dengan ditutupnya Candi Prambanan sehingga pengunjung tidak bisa menikmati keindahan candi itu.

“Sebenarnya penutupan kawasan wisata Candi Prambanan itu juga untuk kepentingan pengunjung karena abu vulkanis berbahaya jika terhirup manusia. Hal itulah yang membuat kami terpanggil membantu pemerintah daerah untuk mempercepat pembersihan candi sehingga bisa segera dibuka untuk umum,” kata Hadi kepada wartawan, Kamis.

Terkait sistem pembersihan kompleks Candi Prambanan itu, PT Krisbow Indonesia menurunkan dua tim yang dipimpin Dyah Ayu yang menjabat sebagai Regional Manager Area Jawa Tengah Toko Perkakas Krisbow. Jumlah personel di dalam tim tersebut ada tujuh orang.

Dyah mengatakan pembersihan bangunan Candi Prambanan itu menggunakan alat high pressure cleaner krisbow KW18-729 atau alat pembersih bertekanan tinggi untuk menghilangkan abu yang menutupi permukaan candi. Menurutnya, hal itu akan mempercepat pembersihan karena tekanan alat bisa disesuaikan dengan kebutuhan.

“Cara kerja alat ini yakni menyemprotkan air bertekanan tinggi ke seluruh permukaan yang berdebu. Penggunaannya bisa disesuaikan dengan kebutuhan apakah tekanannya kecil, sedang, dan kuat. Dengan alat itu, kami memperkirakan pembersihan untuk semua bangunan candi bisa selesai selama dua hingga tiga hari. Kami berharap ini bisa membantu pemerintah daerah untuk mempercepat pembersihan Candi Prambanan,” katanya saat dijumpai wartawan di sela-sela kegiatan pembersihan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya