SOLOPOS.COM - Lahan pertanian terendam banjir luapan anak Kali Samin di Dusun Kesongo, Desa Tegalmade, Mojolaban, Sukoharjo, Senin (14/12/2020). (Solopos-R. Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Hujan lebat dengan intensitas tinggi, Minggu (13/12/2020), mengakibatkan lahan pertanian seluas 331 hektare di enam kecamatan Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, terendam banjir.

Derasnya hujan pada Minggu menyebabkan air sungai meluap dan merendam permukiman dan jalan perkampungan. Tak hanya itu, luapan air sungai juga merendam lahan pertanian yang dekat dengan sungai.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Lahan pertanian terendam banjir tersebar di enam kecamatan yakni Weru, Bulu, Tawangsari, Sukoharjo, Polokarto dan Mojolaban. Sawah di Weru dan Tawangsari yang terendam banjir paling banyak masing-masing 159 hektare dan 128 hektare.

Alamak! Berawal Retak di Lantai, Rumah Warga Jenar Sragen Akhirnya Longsor

Ekspedisi Mudik 2024

Sedangkan lahan pertanian terendam banjir di Polokarto 15 hektare, Mojolaban 14 hektare, Sukoharjo 13 hektare dan Bulu dua hektare.

"Sekarang banjir yang merendam areal persawahan sudah surut. Namun, jika kembali turun hujan lebat dengan intensitas tinggi bisa jadi lahan pertanian kembali terendam banjir," kata Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo, Dyah Rilawati, saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa (15/12/2020).

Dyah menyebut tanaman padi yang terendam banjir di wilayah Weru berusia 15 hari-50 hari, Tawangsari berusia 20 hari-65 hari. Sementara tanaman padi yang terendam banjir di wilayah Polokarto baru berusia 10 hari.

Jenazah Pelda Eka Budi Ditemukan 2 Km dari TKP Kecelakaan Mobil Patroli Tertabrak KA

Petugas penyuluh lapangan bakal memantau kondisi lahan pertanian yang terendam banjir selama beberapa hari.

“Petugas membutuhkan waktu untuk memastikan apakah kondisi tanaman padi rusak atau bisa bertahan setelah terendam air. Petugas bakal mencatat jika ada tanaman padi yang rusak,” ujar dia.

Menyedot Banjir Perlahan-Lahan

Kelompok tani atau gabungan kelompok tani (gapoktan) bisa meminjam alat pompa banjir di instansi terkait. Mesin pompa air bakal menyedot banjir yang merendam lahan pertanian secara perlahan-lahan.

Geger! Pasutri di Pacitan Ditemukan Meninggal Tanpa Busana di Kamar Mandi

Warga Dusun Kesongo, Desa Tegalmade, Kecamatan Mojolaban, Sumariyo, mengatakan sawah miliknya hanya berjarak kurang lebih 100 meter dari bibir anak Kali Samin.

Saat turun hujan lebat dengan intensitas tinggi yang mengakibatkan air sungai meluap dan merendam lahan pertanian. Sumariyo memilih tak menanam padi saat musim penghujan.

Dia tak mau mengambil risiko rugi saat tanaman padi rusak terendam banjir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya