SOLOPOS.COM - HARGA NAIK -- Suasana salah satu sudut Pasar Bunder, Sragen, beberapa waktu lalu. Rencana kenaikan harga BBM bersubsidi telah memicu naiknya harga berbagai barang kebutuhan pokok. (JIBI/SOLOPOS/Tri Rahayu)

HARGA NAIK -- Suasana salah satu sudut Pasar Bunder, Sragen, beberapa waktu lalu. Rencana kenaikan harga BBM bersubsidi telah memicu naiknya harga berbagai barang kebutuhan pokok. (JIBI/SOLOPOS/Tri Rahayu)

SRAGEN – Harga sejumlah kebutuhan pokok di Pasar Bunder Sragen meningkat sampai lebih dari 100% sejak sepekan terakhir. Kenaikan harga kebutuhan pokok tersebut dipengaruhi oleh rencana pemerintah menaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Seorang pedagang sembako di Pasar Bunder Sragen, Sri Giman, 50, saat dijumpai wartawan, Kamis (29/3/2012), mengungkapkan harga kebutuhan pokok merangkak naik menjelang kenaikan harga BBM. Kenaikan paling signifikan, kata dia, terjadi pada harga bawang putih, yang semula Rp8.000/kg menjadi Rp18.000/kg. Naiknya harga bawang putih ini, terang
dia, hampir terjadi setiap hari, yakni rata-rata Rp1.000/kg per hari.

“Harga yang naik tajam juga terjadi pada harga cabe rawit serat, yakni dari harga Rp20.000/kg menjadi Rp42.000/kg atau naik sekitar 110%. Bagi kami harga kebutuhan pokok ini bukan naik, melainkan ganti harga. Selain itu harga gula pasir juga naik 21%, harga minyak goreng naik 29,4%,” ujar Sri.

Naiknya harga kebutuhan pokok belakangan, terang dia, disebabkan oleh rencana pemerintah menaikan harga BBM. Dia juga tak habis pikir, harga BBM belum naik, tapi harga kebutuhan pokok naik lebih dulu. “Saya sering kulakan dagangan ke Solo. Dari kulakan saja sudah naik, otomatis nilai jualnya juga naik. Banyak pembeli yang kaget ketika bertanya tentang harga sejumlah bahan pokok itu,” tuturnya.

Kendati harga sejumlah bahan pokok naik, urai dia, tak mempengaruhi hasil penjualannya per hari. Bahkan dia tidak kehilangan pelanggan. Dalam sehari omzet rata-rata yang diperoleh Sri berkisar antara Rp3,5 juta-Rp4 juta/hari.

Senada juga dialami Rusmiyati, 45, pedagang sayuran dan sembako asal Pelemgadung, Karangmalang. Dia mengatakan sejumlah bahan pokok naik terus saban hari. Naiknya harga itu, akunya, juga tak mempengaruhi pendapatan harian. “Jumlah pembelian justru meningkat dibandingkan hari sebelumnya. Peningkatan omzet saya justru mencapai 10%. Banyak pembeli yang bersemangat, karena mereka khawatir harga terus meningkat saat harga BBM benar-benar dinaikkan,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya