Solopos.com, GARUT — Pusat Pengendalian dan Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Pusdalops BNPB) melaporkan sebanyak 110 unit rumah rusak dan 75 kepala keluarga (KK) terdampak gempa berkekuatan magnitudo 6,2 melanda wilayah Kabupaten Garut Jawa Barat.

PromosiStrategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Dari jumlah tersebut, kerusakan paling banyak terjadi di Kabupaten Garut sebanyak 41 unit rumah, Kabupaten Bandung 24 unit rumah, Kabupaten Sukabumi sebanyak 17 unit rumah, Kabupaten Tasikmalaya tujuh unit rumah, dan Tasikmalaya sebanyak lima unit rumah.

Sementara korban luka akibat gempa berjumlah delapan orang dan 75 kepala keluarga (KK) terdampak.

Selain tempat tinggal atau rumah, gempa bumi yang terjadi pada Sabtu malam itu juga merusakkan fasilitas publik, seperti tempat ibadah, sekolah, perkantoran, dan sarana kesehatan atau rumah sakit.

Sebelumnya, pada Sabtu (27/4) pukul 23:29 WIB, gempa berkekuatan magnitudo 6,2 mengguncang wilayah Kabupaten Garut dengan pusat gempa berada di laut dengan kedalaman 70 kilometer dan parameter 8,42 LS dan 107,26 BT.

Warga menutup tembok rumah yang roboh akibat terdampak gempa dengan menggunakan terpal di Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Minggu (28/4/2024). (Antara/Novrian Arbi)

 

Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto (kanan) meninjau rumah warga yang roboh akibat terdampak gempa di Desa Singajaya, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Minggu (28/4/2024). (Antara/Adeng Bustomi/tom.
Pemilik rumah menunjukkan kerusakan rumahnya pascagempa di Desa Sukamulya, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Minggu (28/4/2024). (Antara/Adeng Bustomi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Rekomendasi