SOLOPOS.COM - Simpang Dlopo menjadi salah satu lokasi rawan macet parah akibat pengalihan arus lalin terdampak proyek flyover Purwosari, Solo. (Solopos/Indah Septiyaning W.)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Dinas Perhubungan (Dishub) Sukoharjo menyiapkan pengalihan arus lalu lintas terdampak proyek pembangunan flyover Purwosari, Solo, yang terbagi menjadi tiga jalur.

Ketiga jalur ini di antaranya kendaraan pribadi, alat angkut berat dan bus antarkota antarprovinsi (AKAP) maupun bus pariwisata, serta bus antarkota dalam provinsi (AKDP).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Manajemen rekayasa pengalihan arus lalu tersebut diberlakukan mulai 4 Februari mendatang. Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas Dishub Sukoharjo Ahmad Saryono mengatakan tiga jalur pengalihan arus itu yakni untuk kendaraan pribadi dari Pajang, Kota Solo, ke arah Kartasura, Sukoharjo, maupun sebaliknya melalui Tugu Lilin dan underpass Makamhaji.

“Underpass Makamhaji tetap dua arah, tidak kami berlakukan satu arah seperti informasi yang beredar,” kata dia ketika berbincang dengan Solopos.com di ruang kerjanya, Kamis (16/1/2020).

Ekspedisi Mudik 2024

Dishub Sukoharjo meminta para pengguna jalan mematuhi rambu-rambu lalin di kawasan underpass. Selama ini banyak pengguna jalan yang mengabaikan rambu jalur lalu lintas, misalnya jalur diberlakukan searah namun digunakan dua arah terutama bagi kendaraan roda dua.

Di kawasan underpass ini, Dishub mengantisipasi kemacetan dengan memasang barikade di beberapa lokasi. Hal ini mengingat perilaku pengguna jalan yang kerap nekat berbelok di sembarang tempat sehingga rawan menimbulkan kemacetan.

12 Pemain Resmi Dikontrak Persis Solo, Salahudin: Targetnya 20

“Khusus rekayasa lalu lintas di kawasan Tugu Lilin itu kewenangan Dishub Solo karena status Jl. Joko Tingkir dari Tugu Lilin sampai simpang Luwes Gentan adalah milik Pemkot Solo,” katanya.

Sedangkan untuk kendaraan berat, bus AKAP atau pariwisata, akan dialihkan dari jalur Grogol [Jl. Ir. Soekarno) ke Tanjunganom, Daleman (Baki), sampai Pakis (Klaten).

Kendaraan berat bertonase lebih 21 ton atau dua sumbu, serta bus AKAP dari arah Sukoharjo menuju Solo/Jakarta melewati Tanjunganom, Dlopo, hingga Pakis guna mengantisipasi kemacetan di jalur simpang Dlopo.

Jalan Langenharjo-Dlopo tidak memungkinkan dilalui kendaraan tersebut karena sempit. “Kendaraan berat dua sumbu dan bus juga sulit manuver di simpang Dlopo jika melewati Langenharjo. Karenanya kami alihkan lewat Jl. Ir. Soekarno-Tanjunganom-Daleman-Pakis,” katanya.

Sementara itu, dia menambahkan jalur Grogol-Gemblegan, Serengan, Solo, diperuntukkan kendaraan pribadi dan angkutan umum bukan tonase, termasuk bus AKDP ke arah Solo.

Rekayasa arus lalu lintas akan mulai diberlakukan bagi kendaraan dari arah selatan atau Kabupaten Wonogiri di simpang patung jamu batas kota Bulakrejo. Rambu-rambu penunjuk arah tambahan akan dipasang di sepanjang jalur pengalihan arus mulai dari Bulakrejo.

Jelang Pilkada Solo, 2 Kubu Banteng Saling Sindir

Rambu itu untuk memisahkan jalur kendaraan pribadi, alat angkut berat dan bus AKAP maupun bus pariwisata, serta bus AKDP. Selain itu, petugas dari Dishub disiagakan di lokasi rawan macet.

Rambu yang dipasang berupa tulisan jalur kendaraan yang boleh dan tidak boleh masuk ke ruas tertentu. Pemberlakuan rekayasa lalu lintas ini tinggal menunggu jadwal dari Dishub Solo.

“Nanti akan dimulai dengan simulasi dulu tentunya bersamaan dengan Kota Solo. Selama simulasi ini akan dilihat bagaimana kondisi di lapangan, sehingga manajemen rekayasa lalu lintas bisa saja berubah tergantung hasil simulasi,” katanya.

Dishub pun telah memetakan titik rawan kemacetan di sepanjang jalur rekayasa tersebut di antaranya simpang Dlopo-Kadilangu, Simpang RCTI Gentan, dan sekitar underpass Makamhaji.

Berbagai langkah antisipasi disiapkan Dishub Sukoharjo bersama Satlantas Polres Sukoharjo, salah satunya dengan pemasangan median beton atau block barier di titik rawan macet dan juga penempatan petugas.

Di Balik Manisnya Durian Karanganyar, Ada Nyawa Yang Dipertaruhkan

Dia menambahkan untuk mengurangi beban kepadatan diperlukan pemecah arus di sepanjang simpang Kadilangu hingga simpang SPBU Dlopo. Selain itu juga menambah separator jalan underpass Makamhaji.

Jalur ini segera diuji coba atas koordinasi dengan Dishub Kota Solo. Rekayasa lalu lintas ini akan diefektifkan pada awal Februari nanti.

“Kami tinggal sosialisasi ke masyarakat tentang pengalihan arus lalu lintas. Secara umum kami sudah siap,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya