Solopos.com, QUITO — Virus corona (Covid-19) berdampak besar bagi kehidupan sosial di Ekuador. Sejumlah mayat tergeletak di jalanan dan seperti tak ada yang mengurus.
Dilaporkan Detik.com, Rabu (8/4/2020), jenazah terlihat tergeletak di pojok Kota Guayaquil, Ekuador. Jenazah itu hanya satu dari banyak korban tewas virus corona.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Diserang Wabah Corona, Iran Tetap Ogah Terima Bantuan Amerika
Hingga 1 April 2020, ada 1.937 orang di Ekuador yang dinyatakan positif terjangkit virus corona. Sejumlah gelandangan dikabarkan meninggal di jalanan.
Di saat banyak korban berjatuhan, pemakaman umum di Guayaquil justru ambruk. Seorang perempuan di salah satu kota di Ekuador itu bahkan melaporkan ayahnya yang meninggal berada di pangkuannya selama 24 jam dan belum dimakamkan.
Pemudik Klaten di Tengah Pandemi Corona, Terbanyak Kecamatan Bayat
Pda akhir Maret lalu, ada 300 mayat yang diangkut polisi dari rumah-rumah warga. Sayangnya, tak ada pula yang bersedia menguburkan.
Mayat-mayat itu akhirnya ditaruh di pinggir jalan hingga bau busuknya tercium ke mana-mana.
Trump Minta Diruqyah Gara-Gara Stres Pikirkan Corona? Cek Faktanya
Rumah sakit dilaporkan kewalahan menampung pasien maupun jenazah. Kota Guayaquil, Ekuador benar-benar suram dirundung virus corona.
Guayaquil adalah kota terbesar di Ekuador dengan kematian tertinggi di Amerika Latin. Presiden Ekuador, Lenn Moreno, membentuk tim gabungan untuk membantu pemulasaraan jenazah.
Antisipasi Ledakan Pandemi Covid-19, Pemkab Wonogiri Siapkan RS Marga Husada Tampung Pasien