SOLOPOS.COM - Infografis Masker (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, SOLO — Dua pekan terakhir, stok masker tiga lapis di sejumlah apotek di Soloraya terus menipis akibat merebaknya virus corona di China/Tiongkok yang menjadi kekhawatiran warga dunia.

Pengelola apotek memilih melayani pembeli masker secara eceran dibanding pembelian per boks guna menyikapi minimnya stok di pasaran. Harganya pun meningkat berkali lipat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

SKD Kelar, Tes SKB CPNS Pemkot Solo 22-23 Maret 2020

Koordinator Wilayah II PD Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Jawa Tengah, Muh. Arif Hartono, mengatakan menipisnya stok masker diduga karena banyak pihak yang memborongnya besar-besaran.

“Informasinya ada permintaan sangat besar tapi tidak untuk pasar dalam negeri. Satu hari bahkan minta satu kontainer untuk dikirim ke luar negeri, seperti Tiongkok dan negara lain. Oknum seperti itu yang menghabiskan stok masker dalam negeri. Karena kalau di luar negeri kan masker antibakteri itu mandatory alias wajib untuk menyikapi isu virus corona, berbeda dengan di Indonesia,” kata dia, saat berbincang dengan , Minggu (9/2/2020).

Update: Korban Bertambah Lagi, Virus Corona Renggut 908 Nyawa di China

Arif mengatakan apotek memilih melayani pembelian eceran untuk kebutuhan harian warga. Pembelian per boks dihindari untuk menghindari oknum yang memanfaatkan situasi dengan menjualnya kembali.

“Per boks isi 50 lembar misal dijual Rp90.000 itu kan harga tidak normal, sudah tiga kali lipat. Pembelinya pasti yang takut dengan merebaknya virus itu, sedangkan penjualnya yang memanfaatkan situasi. Kalau di lingkungan kami, apoteker, kami menjualnya dengan harga normal per lembarnya Rp1.000. Pernah memang ada yang minta berboks-boks, bilangnya baru dapat 8 boks, tapi saya tanya untuk apa, tidak dijawab. Akhirnya kami tidak layani, intinya mereka seperti memanfaatkan keadaan bukan untuk menyikapi situasi darurat,” tandasnya.

Unik, Warung Tiwul Di Wonogiri Ini Hanya Buka Saat Malam Kliwon dan Pon

Distributor masker bedah asal Karanganyar, Gunawan Puji Waluyo, mengaku sudah tidak dapat jatah stok masker dari pabrik sejak awal pekan ini. Ia juga mendapatkan edaran kenaikan harga masker di tingkat distributor.

“Merek Sensi salah satu yang jadi leader di Indonesia. Harganya naik dari distributor, sampai ke bawah juga ikut naik. Ini juga karena masker pabrikan dari Tiongkok tidak masuk ke Indonesia. Mereka mencukupi kebutuhan dalam negeri sendiri. Sedangkan di Indonesia permintaannya semakin meningkat,” ucap Gunawan, dihubungi terpisah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya