SOLOPOS.COM - RUSAK -- Rumah seorang warga mengalami kerusakan akibat terimpa pohon yang roboh akibat angin ribut. (JIBI/SOLOPOS/dok)

RUSAK -- Rumah seorang warga mengalami kerusakan akibat terimpa pohon yang roboh akibat angin ribut. (JIBI/SOLOPOS/dok)

BOYOLALI – Angin ribut yang melanda hampir seluruh wilayah Boyolali dalam beberapa hari terakhir menyebabkan berbagai kerusakan. Sebanyak dua orang tewas dan 30 rumah rusak dalam kejadian itu, dengan kerugian ditaksir mencapai ratusan juta.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penangggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Mulyanto, menyampaikan hampir semua wilayah di Kota Susu diterjang angin ribut. Namun tercatat hanya enam kecamatan yang melaporkan adanya kerusakan rumah. Yaitu di Kecamatan Andong, Simo, Sambi, Teras, Kemusu dan Klego. Adapun korban tewas adalah dua pelajar SMP asal Klaten yang tertimpa pohon tumbang di Desa Kopen, Kecamatan Teras, Minggu (22/1).

Berdasarkan laporan terbaru yang masuk ke Pemkab Boyolali, terdapat masing-masing satu rumah yang roboh akibat angin kencang di Klego dan Kemusu, Kamis (26/1). Di Klego, rumah Tukirin, 57, warga Dukuh Talok RT 026/RW 007 tertimpa pohon kelapa di samping rumah yang tumbang karena tak mampu menahan terjangan angin. Tak ada korban dalam peristiwa yang terjadi pada pukul 14.30 WIB, namun kerugian ditaksir mencapai Rp5 juta.

“Tingkat kerusakan rumahnya bervariasi, dari ringan hingga berat. Laporan terbaru ada rumah roboh karena angin kencang di Desa Sarimulyo, Kemusu, Kamis. Tim kami sedang turun ke lapangan untuk meneriksa kondisi di sana. Jadi data ini masih sementara, validasi terus kami lakukan,” kata Mulyanto, ketika ditemui wartawan di Kantor BPBD Boyolali, Jumat (27/1/2012).

Mulyanto menambahkan sebagian kerusakan rumah akibat angin ribut tersebut masuk kategori sedang. Hanya lima rumah yang kerusakannya berat. BPBD pun telah menyiapkan dana untuk membantu perbaikan rumah-rumah tersebut, dengan nominal disesuaikan dengan tingkat kerusakan.

Menurut Mulyanto, rumah yang mengalami kerusakan berat bakal memperoleh hibah senilai Rp3 juta, rusak sedang sebesar Rp1,5 juta dan kerusakan ringan nilai bantuannya berkisar antara Rp750.000 hingga Rp1 juta. Bantuan tersebut diambilkan dari dana tak terduga milik Pemkab Boyolali. Sedangkan bantuan logistik juga akan disalurkan, antara lain berupa beras, mi instan, kecap dan gula.

Sementara itu, Kepala BPBD Hasannudin, meminta masyarakat tetap waspada. Puncak cuaca ekstrem diperkirakan terjadi pada pertengahan Februari. Warga diharapkan tak menurunkan kewaspadaan hingga akhir bulan depan.

“Di lereng Merapi dilaporkan intensitas angin masih tinggi. Tadi ada laporan dari Desa Jrakah dan Klakah, Selo, anginnya kencang dan menyebabkan banyak sayuran rusak. Kami berharap masyarakat terus waspada. Ketika ada angin kencang, cari tempat berteduh yang aman. Jangan berdiri di bawah tiang listrik, pohon yang tdak kokoh atau baliho-baliho,” ujar Hasannudin.

JIBI/SOLOPOS/Yus Mei Sawitri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya