SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SUKOHARJO — Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) selaku pihak yang berwenang mengelola Dam Colo di Nguter, Sukoharjo, membantah ada kesalahan operasi sehingga Dam Colo harus ditutup dua pekan lebih awal, yakni 15 September.

Plh. Kasi Pelaksanaan Bidang Operasi dan Pemeliharaan Balai Besar Sungai Bengawan Solo (BBSBWS) Yogi Pandu Sastriawan mengatakan telah melakukan rapat koordinasi bersama instansi terkait dan P3A soal perhitungan pola operasi Dam Colo.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Dia menyampaikan pola operasi Dam Colo tidak salah. Menurutnya, penyebab debit air berkurang dikarenakan musim kemarau panjang.

“Memang ada revisi pola operasi. Sebenarnya air bisa mencukupi namun tidak semua teraliri sampai akhir September. Karena kami juga terkendala dengan batas minimal air untuk waduk. Jika batas itu dilanggar dikhawatirkan waduk bisa jebol,” katanya saat diwawancarai Solopos.com, Selasa (13/8/2019).

Sampai saat ini, lanjut Yogi, kondisi Bendungan Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri telah menyusut. Hal tersebut juga berdampak pada tampungan air Dam Colo. Secara otomatis Dam Colo harus ditutup lebih awal dari jadwal biasanya 1 Oktober.

“Petani meminta untuk penambahan air dan telah dinaikkan. Akibatnya bendungan di WGM akan mencapai batas minimal pada 15 September sehingga tidak ditutup pun memang sudah tidak ada air,” katanya.

Sebagaimana diinformasikan, Ketua Induk Paguyuban Petani Pengguna Air (P3A) Dam Colo Timur, Jigong Sarjanto, mengatakan penutupan saluran air Dam Colo Timur lebih cepat karena kesalahan pola operasi oleh Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya