SOLOPOS.COM - Akrivitas Gunung Merapi terkini Sabtu (3/4/2021). (Istimewa-BPPTKG)

Solopos.com, SLEMAN -- Gunung Merapi kembali memuntahkan guguran lava pijar dan awan panas pada Sabtu (3/4/2021) pagi. Aktivitas vulkanik Gunung Merapi kembali meningkat sesuai pantauan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).

BPPTKG mencatat selama masa pemantauan enam jam yakni pukul 00.00-06.00 WIB Sabtu, gunung aktif tersebut memuntahkan sekali awan panas dan 10 kali guguran lava pijar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida menjelaskan awan panas guguran terjadi pada pukul 03.17 WIB.

Baca juga: Setahun Kasus Covid-19 Masih Fluktuatif, Disiplin Protokol Kesehatan Jadi PR untuk Klaten

Ekspedisi Mudik 2024

Awan panas Merapi tercatat dalam seismogram dengan amplitudo 45 milimeter dan durasi 117 detik. "Teramati 1 kali awan panas guguran dengan jarak luncur 1.300 meter mengarah ke barat daya," kata Hanik dalam keterangannya seperti dikutip Detik.com, Sabtu (3/4/2021).

Hanik menjelaskan berdasarkan laporan pengamatan Gunung Merapi per enam jam mulai pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB hari ini teramati juga guguran lava pijar yang mengarah ke sisi barat daya.

Luncuran guguran lavar pijar maksimal kurang dari 1 kilometer. "Teramati 10 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 800 meter ke arah barat daya," ungkap dia.

Baca juga:Penyakit Otak Misterius Landa Kanada, Ini Faktanya

Visual Gunung Merapi

Meski Merapi memuntahkan awan panas, secara visual gunung yang berada di perbatasan Provinsi DIY dan Jawa Tengah ini masih terlihat jelas. Asap kawah juga teramati dengan baik. "Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 50 meter di atas puncak kawah," papar Hanik.

Sedangkan untuk kegempaan, dalam periode 6 jam tersebut, tercatat gempa guguran sebanyak 32 kali. Hal ini menandakan aktivitas Gunung Merapi masih tinggi. "Aktivitas Merapi masih tinggi dan status masih Siaga [Level III]," tegasnya.

Baca juga: Mantan Kapten Persis Solo Gabung PSIM Jogja

Merujuk fakta tersebut, BPPTKG menyebut potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas Merapi pada sektor selatan hingga barat daya. Kawasan ini meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer dari puncak Merapi.

Di sisi lain, meski awan panas dan guguran lava Merapi pada Sabtu pagi mengarah ke barat daya, kawasan tenggara juga perlu diwaspadai. Untuk sektor tenggara, BPPTKG menyebut kawasan potensi bahaya yaitu Sungai Gendol sejauh 3 kilometer.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya