SOLOPOS.COM - Antrean di Ruang Pelayanan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Bantul, Senin (12/6/2017). (Arief Junianto/JIBI/Harian Jogja)

Populasi penduduk di Bantul terus bertambah

 

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Harianjogja.com, BANTUL–Populasi penduduk di Bantul terus bertambah. Dalam kurun waktu enam bulan saja pada semester II 2016 lalu, tercatat ada 6.956 jiwa terdata mutasi masuk ke wilayah Bumi Projotamansari. Bahkan, angka mutasi masuk ini jauh melampai dari angka mutasi keluar yang berjumlah 4.790 jiwa.

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Bantul, Bambang Purwadi menuturkan, perpindahan penduduk ini masih banyak terjadi di wilayah pinggiran kota. Beberapa kecamatan yang cukup mendominasi di antaranya Banguntapan, Kasihan, dan Sewon.

Di Kecamatan Banguntapan contohnya, dari Bulan Agustus-Desember 2016 tercatat sebanyak 1.405 orang masuk ke wilayah ini. Sementara warga Banguntapan yang pindah sebanyak 889 orang.

Di wilayahnya juga terdapat beberapa warga negara asing (WNA) yang mengajukan ijin tinggal di Bantul, selama tahun 2016 sebanyak 3 orang. Untuk mereka, pihaknya mengeluarkan Surat Keterangan Tempat Tinggal (SKTT) yang harus diperbaharui setiap tahunnya.

Mantan Kepala Inspektorat Daerah Bantul itu bahkan memprediksikan angka mutasi masuk itu akan bertambah di tahun 2017 ini. Ia mengungkapkan perpindahan penduduk ini terjadi sepanjang tahun. Namun angka tertinggi biasanya terjadi pada musim liburan sekolah maupun libur lebaran.

Termasuk libur lebaran tahun ini yang diperkirakan mutasi penduduk juga akan mengalami peningkatan dibanding hari-hari biasanya. “Saat musim libur itu banyak dimanfaatkan untuk pindahan, baik dari Bantul maupun masuk ke Bantul,” katanya saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (12/6/2017).

Perpindahan penduduk ini, menurut Bambang, banyak dilatarbelakangi oleh alasan pekerjaan dan keluarga. Misalnya, ada warga Bantul yang menikah dengan warga di luar Bantul, sehingga salah satunya harus ikut suami atau istri.

Selain dua alasan itu Bambang menjelaskan disebabkan juga karena alasan kesehatan dan pendidikan. “Dalam blanko mutasi yang harus diisi itu ada pilihan alasan, paling banyak dipilih karena alasan pekerjaan,” imbuhnya.

Terpisah, Kasi Pindah Datang Disdukcapil Bantul, Purwiyati menjelaskan, warga yang pindah dari Bantul ke wilayah lain di DIY pada sementer dua tahun 2016 sebanyak 1.898 orang sedangkan ke luar DIY mencapai 2.892 orang.

Sehingga total warga pindah dari bantul dalam kurun waktu tersebut sebesar 4.790 orang. Atau lebih rendah dibandingkan dengan jumlah mutasi warga masuk ke wilayah ini yang mencapai 6.956 orang. “Memang lebih banyak yang masuk daripada yang keluar,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya