SOLOPOS.COM - Ilustrasi Muhammadiyah. (Dok. Solopos)

Solopos.com, SEMARANG — Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah (Jateng), M. Tafsir, membenarkan jika pihaknya rutin menggelar dakwah kepada kaum marjinal, terutama kelompok waria dan LGBT (lesbian, gay, bisexual, dan transgender). Hal itu dilakukan semata-mata agar kaum LGBT dan waria kembali ke kodratnya, terutama dalam menjalankan ajaran agama Islam.

Tafsir mengaku selama bertahun-tahun menggelar dakwah ke kelompok waria dan LGBT, beberapa di antara sudah kembali ke jalan yang benar atau bertobat. Keberhasilan itu tak terlepas dari dua hal, yakni membangun mental ‘bunga teratai’ dan memaknai purifikasi dalam koridor alam berpikir Muhammadiyah.

Promosi Bertabur Bintang, KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024 Diserbu Pengunjung

Menurutnya, seseorang yang memiliki ketakwaan baik, sebenarnya tidak berjarak dengan masyarakat. Seseorang dengan ketakwaan yang baik tidak terseret arus dan justru berbuat kebaikan untuk mengentaskan kemiskinan.

Baca juga: Muhammadiyah Jateng Sebut LGBT Berhak Masuk Surga, Ini Penjelasannya

“Kita tidak boleh diskriminatif terhadap mereka. Mereka juga manusia yang berhak masuk surga. Tinggal bagaimana kita berusaha memberikan ajaran kepada mereka. Terkait hasilnya, kita serahkan ke Allah S.W.T. Kita hanya berupaya,” ujar Tafsir kepada Solopos.com, Jumat (1/4/2022).

Meski demikian, Tafsir mengaku tidak mudah menggandeng kaum marjinal, terutama waria dan LGBT untuk ikut mendengarkan dakwah dan ajaran Islam. Dalam praktiknya, Muhammadiyah Jateng kerap dibantu Persatuan Waria Semarang (Perwaris) untuk memberikan dakwah kepada kelompok marjinal tersebut.

“Kita kebanyak mendengarkan dari mereka. Baru setelah itu kita ingatkan kalau apa yang mereka jalani itu tidak sesuai dengan fikih. Secara fikih kan hanya ada laki-laki dan perempuan. Hal itu sesuai dengan yang terlihat. Kalau kodratnya laki-laki ya beribadah secara laki-laki, begitu juga sebaliknya,” imbuh Tafsir.

Tafsir menambahkan berdakwah kepada kelompok waria dan LGBT sebenarnya bukan hal baru bagi Muhammadiyah. Hal itu dikarenakan paham keagamaan Muhammadiyah bersifat inklusif dan terbuka. Muhammadiyah juga mmeiliki memiliki visi Al-Irsyadah (petunjuk) untuk membimbing kehidupan manusia menjadi hidup yang maju dan bahagia di dunia dan akhirat.

 Baca juga: Ini Tokoh dari Muhammadiyah yang Sebut Waria & LGBT Bisa Masuk Surga

“Berdasarkan pengertian agama Islam menurut Muhammadiyah, ada hadis ad dinu yusrun [agama itu mudah] dan keberagamaan yang terbaik adalah yang hanif, moderat, toleran. Ada prinsip yasiru wa laa tu’asiru [permudah, jangan persulit], basyiru wa laa tunafiru [sebarkan kabar gembira, bukan ancaman]. Apalagi sesungguhnya surga jannatun naim itu menyapa semua orang, tidak pilih siapapun, termasuk kaum marjinal,” jelasnya.

“Maka pendampingan kita ke sana adalah bagaimana kita memperlakukan mereka sebagai manusia yang berhak masuk surga serta membimbing mereka memahami fikih dalam beribadah,” imbuh Tafsir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya