SOLOPOS.COM - Seorang pekerja melintas di depan gedung baru di SMPN 2 Polanharjo, Klaten, Jumat (28/9/2012). Atap gedung itu diketahui melengkung dan sebagian dindingnya retak. (Iskandar/JIBI/SOLOPOS)


Seorang pekerja melintas di depan gedung baru di SMPN 2 Polanharjo, Klaten, Jumat (28/9/2012). Atap gedung itu diketahui melengkung dan sebagian dindingnya retak. (Iskandar/JIBI/SOLOPOS)

KLATEN--Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk SD dan SMP di Klaten mencapai Rp56 miliar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas), Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten, Sudirno, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Rabu (3/10/201), mengatakan dari Rp56 miliar itu, Rp18 miliar di antara berasal dari sisa lebih penghitungan anggaran (Silpa) DAK 2011. Sementara DAK SD dan SMP 2012 mencapai Rp38 miliar.

Ekspedisi Mudik 2024

“Saat ini kami masih berkoordinasi dengan DPPKAD [Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset] untuk mencairkannya,” ujar Sudirno.

Sudirno menjelaskan, pengerjaan proyek DAK membutuhkan waktu selama 60 hari kerja. Sudirno mengakui sosialisasi kepada sekolah penerima DAK baru digelar pertengahan September lalu. Namun, dia optimistis seluruh proyek pembangunan fisik maupun nonfisik yang dibiayai DAK bisa selesai pada akhir tahun 2012.

“Permendikbud No 61/2012 tentang revisi petunjuk dan teknis pelaksanaan program DAK juga baru ditandatangani pada tanggal 14 September. Hal itu mempengaruhi pelaksanaan program DAK di tataran bawah,” kata Sudirno.

Sudirno meminta pengerjaan proyek DAK yang dilakukan secara swakelola bisa lebih hati-hati. Dia tidak menginginkan kerusakan bangunan baru di SMPN 2 Polanharjo terjadi di sekolah lain.  Sebagaimana diketahui, atap ruangan di gedung SMPN 2 Polanharjo yang dibangun menggunakan Dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Pendidikan (DPPIP) pemerintah pusat itu melengkung. CV Sani Bisono selaku rekanan [sebelumnya diberitakan CV Punokawan sebagai rekanan] berjanji akan memperbaiki kerusakan tersebut secepatnya.

“Pilihlah kayu yang sudah kering untuk membuat usuk. Kalau usuk masih basah tentu akan melengkung di kemudian hari,” kata Sudirno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya