SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO — Dewan Pendidikan Kota Solo (DPKS) mendesak Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Solo untuk menindak sekolah yang terbukti memanfaatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) sekolah asal-asalan.

Ketua DPKS, Ichwan Dardiri, menjelaskan Disdikpora harus berani memberikan sanksi, karena DAK merupakan uang rakyat yang seharusnya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Namun, pemberian sanksi tersebut harus didahului dengan penelusuran sampai ditemukan bukti-bukti pendukung.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Meski demikian, Ichwan berpendapat yang seharusnya diberi sanksi bukan sekolahnya, melainkan orang yang melaksanakan proyek tersebut. Sanksi bisa pengembalian DAK atau sampai ke sanksi pidana jika ada bukti penyelewengan.

“Semuanya disesuaikan dengan temuan di lapangan, jika memang diselewengkan itu bisa masuk korupsi, tapi kalau salah prosedur ya harus dibetulkan,” jelasnya.

Ichwan juga menyayangkan jika benar-benar ada sekolah yang melaksanakan proyek fisik menggunakan bahan bangunan yang tidak berkualitas standar. Padahal anggaran yang diberikan cukup besar. “Sekolah jangan membangun sakarepe dewe, masak membangun sekolah yang akan digunakan sendiri menggunakan bahan KW 2,” tegasnya saat ditemui wartawan di Kantor DPKS, Jumat (28/12/2012).

Agar tidak terjadi hal demikian, Ichwan mengusulkan adanya penentuan standar bahan sehingga semua sekolah pelaksana proyek menggunakan bahan yang seragam dengan kualitas yang baik. Selain itu, Disdikpora juga dituntut untuk menentukan skala prioritas sekolah mana yang harus didahulukan untuk menerima bantuan DAK.

“Seharusnya Disdikpora melakukan survei terlebih dulu. Survei bisa dilakukan dengan dinas-dinas lain yang paham masalah pembangunan secara teknis,” ujarnya.

Sebelumnya, Komisi IV DPRD Solo menilai sejumlah proyek pembangunan di SD yang dibiayai dana alokasi khusus (DAK) 2011 memiliki kualitas bangunan yang buruk. Selain permasalahan fisik, Komisi IV juga menyoroti alokasi DAK yang dinilai tidak tepar sasaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya