SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO — Industri asuransi di Indonesia diminta mulai mewaspadai banyaknya perusahaan asuransi asing yang berpotensi gencar masuk ke Indonesia.

Dua tahun mendatang, Asean Free Trade Area (AFTA) mulai diberlakukan. Asuransi asing khususnya dari negara-negara anggota Asean akan mudah masuk dan garap pasar Indonesia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Saat ini saja, menurut Ketua Komisi Pendidikan DAI, Antonius Anton Lie, dari total perusahaan asuransi di Indonesia, 30% di antaranya merupakan pelaku asing, yang banyak bermain di asuransi jiwa. Sementara pemain asing di asuransi umum belum terlalu banyak.

“Yang perlu diwaspadai, asuransi asing biasanya memiliki agen dalam jumlah besar. Jika asing terus agresif, akan menjadi ancaman serius bagi pelaku dalam negeri,” kata Antonius, kepada wartawan, di sela-sela Insurance Goes To Campus (IGTC) yang diselenggarakan Dewan Asuransi Indonesia (DAI) di SMA Pangudi Luhur Santo Yosef, Rabu (8/5/2013).

Pihaknya berharap pemain industri jasa asuransi dalam negeri tidak hanya menjadi pemain cadangan dengan maraknya pemain dari asing. Maka, terang Antonius, mulai saat ini DAI terus melakukan edukasi ke sekolah dan kampus mengenai asuransi. DAI juga terus memperkenalkan berbagai macam profesi di bidang asuransi dan menawarkan peluang-peluang profesi di bidang asuransi. Dia mengakui, tenaga kerja asuransi di Indonesia masih sangat minim.

Kondisi inilah yang juga banyak dimanfaatkan pihak asing untuk masuk dan menggarap pasar Indonesia. “Asing tahu kalau jumlah penduduk Indonesia sangat banyak, serta memiliki daya beli tinggi,” terangnya.

DAI mencatat, saat ini jumlah perusahaan asuransi di Indonesia terus bertambah. Ada 359 anggota DAI yang terbagi dalam enam asosiasi asuransi besar. Banyaknya perusahaan asuransi ini belum diikuti dengan meningkatnya masyarakat insurance minded.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya